Puisi: Menelusur Malam, Menembus Temaram (Karya Nanang Suryadi)

Puisi "Menelusur Malam, Menembus Temaram"menggambarkan perjalanan malam yang dipenuhi dengan cahaya, kenangan, dan tanda-tanda dalam kehidupan ...
Menelusur Malam,
Menembus Temaram


(1)

menelusur malam. cahaya lampu. jalan raya yang menjadi kenang. pada tanda tanda. yang tak henti melambai. dari lagu lagu yang diputar berulangkali. di dalam rekaman ingatan. mungkin bukan lirik yang sederhana. mungkin bukan sajak yang bersahaja. karena puisi memberi rahasianya sendiri. seperti….

(2)

jalan yang tak juga lengang. seperti dalam ingatan. penuh klakson dan deru. penuh rambu. tanda tanda yang harus kubaca. biar tak sesat diri. menafsir makna. menafsir marka. menafsir bahasa jalan raya.

(3)

malang pasuruan probolinggo situbondo banyuwangi pantai utara timur jawa membaca tanda dari titik ke berapa di panarukan kaki deandels dijejakkan sejarah yang hilir mudik dalam ingatan

(4)

menembus malam. dinihari yang temaram. di sela-sela sorot cahaya. kendaraan melaju ke mana. entah. ke dalam pikiran yang simpang siur. antara kenang dan kenang. menembus malam. menjelajah riwayat waktu.


Analisis Puisi:
Puisi "Menelusur Malam, Menembus Temaram" karya Nanang Suryadi memperlihatkan narasi kehidupan sehari-hari yang dilalui dalam sebuah perjalanan malam, dan bagaimana pikiran dan perasaan seseorang melintasi peristiwa dan kenangan yang terkait dengan suara dan cahaya malam.

Penelusuran Malam yang Dipenuhi dengan Kenangan: Bagian pertama menunjukkan penelusuran melalui malam yang dipenuhi cahaya lampu dan kenangan. Ada lagu-lagu yang diputar berulang di dalam ingatan, yang memberikan nuansa kenangan. Puisi ini mencerminkan konsep bahwa puisi bukan hanya tentang kata-kata atau struktur sajak, melainkan lebih mengenai rahasia dan pengalaman pribadi seseorang yang tertuang di dalamnya.

Kegaduhan dalam Kehidupan dan Perjalanan: Bagian kedua mencerminkan kegaduhan dan aktivitas pada jalan raya. Ada bunyi klakson, deru kendaraan, serta banyak rambu dan tanda yang harus dipahami untuk mengarahkan diri agar tidak tersesat. Seakan menafsirkan kehidupan sendiri, menafsirkan tanda-tanda yang hidup sepanjang perjalanan kehidupan.

Mencermati Petunjuk dan Kenangan: Bagian ketiga menggambarkan petunjuk geografis melalui penamaan tempat seperti Pasuruan, Probolinggo, hingga Banyuwangi di Pantai Utara Timur Jawa. Tempat-tempat ini menyimpan kenangan dan sejarah pribadi, seolah-olah menandai jejak penting di perjalanan seseorang dan memungkinkan pembaca untuk merenungkan kisah-kisah yang pernah terjadi dalam perjalanan hidup.

Menembus Malam dan Melintasi Waktu: Bagian terakhir melukiskan sebuah perjalanan di malam yang samar-samar, dengan sorotan cahaya yang memberikan tampilan misterius dan membingungkan. Hal ini menunjukkan bagaimana perjalanan di malam hari bisa menjadi perjalanan melintasi masa lalu, membawa ingatan dan kenangan dari masa lalu yang terus dikenang.

Puisi "Menelusur Malam, Menembus Temaram" karya Nanang Suryadi menggambarkan perjalanan malam yang dipenuhi dengan cahaya, kenangan, dan tanda-tanda dalam kehidupan sehari-hari. Ia menyoroti bagaimana perjalanan di malam hari dapat membawa ke berbagai refleksi dan kenangan, serta membawa perasaan penelusuran diri dalam melintasi masa lalu dan saat ini.

Puisi
Puisi: Menelusur Malam, Menembus Temaram
Karya: Nanang Suryadi
© Sepenuhnya. All rights reserved.