Puisi: PENYAIR dan PUISI (Karya Nanang Suryadi)
Puisi: PENYAIR dan PUISI
Karya: Nanang Suryadi
PENYAIR dan PUISI
“kita pura-pura menjadi penyair, karena tak tersisa kamar di rumah sakit jiwa” tulisnya suatu ketika
puisi menyimpan sepinya. hingga derum memanggilnya kembali. ke jalan yang lapar
“pagut aku, sepiku. hingga ngelangut hati, melarutlah segala karut marut”, ujarnya meradang
puisi tetap bangkit, dari kematian demi kematian ingatan, dan kehendak menghapuskan segala kenangan
Puisi: PENYAIR dan PUISI
Karya: Nanang Suryadi