Puisi: Pertapa Batu (Karya Nanang Suryadi)

Puisi "Pertapa Batu" karya Nanang Suryadi adalah sebuah puisi yang menggambarkan perenungan tentang waktu, perasaan rindu, cinta, dan amarah yang ....
Pertapa Batu
: amatlah sabar, rakyatmu indonesia


demikian lambat, gerak di lintasan waktu, adakah yang melintas demikian penuh rindu, sepenuh rindu, hingga waktu terdiam, tak bergerak

masihkah kau ingin membisu, merahasiakan sesuatu, semacam rindu, atau cinta yang kau simpan diam-diam di dalam hatimu itu, atau amarah yang terpendam

mungkin engkau ingin serupa batu, membisu di dalam sungai, menunggu lumut kan datang, hingga tangan berpalu memukulmu

kau memang serupa batu-batu, membisu dan membisu, walau demikian keras palu memukulmu, tak ada aduh, sungguh, kau memang batu


Malang, 29 Maret 2011

Analisis Puisi:
Puisi "Pertapa Batu" karya Nanang Suryadi adalah sebuah puisi yang menggambarkan perenungan tentang perasaan rindu, cinta, dan amarah yang terpendam dalam hati seorang pertapa batu. Puisi ini menggunakan metafora batu untuk mencerminkan kekokohan dan keteguhan hati, serta perenungan tentang perjalanan waktu yang melambat. Kita akan membahas tema, makna, dan gaya bahasa yang terkandung dalam puisi ini.

Perenungan Tentang Waktu yang Melambat: Puisi ini menggambarkan perasaan tentang perjalanan waktu yang melambat dan bergerak dengan gerakan yang lambat. Penyair merenungkan apakah ada yang melintas dalam waktu dengan penuh rindu, hingga waktu terdiam dan tak bergerak. Hal ini mencerminkan perasaan mendalam dan perenungan tentang arti waktu dalam kehidupan.

Rindu, Cinta, dan Amarah yang Terpendam: Penyair menyiratkan adanya sesuatu yang ingin disembunyikan atau dirahasiakan seperti rindu, cinta, atau amarah yang terpendam di dalam hati sang pertapa batu. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan apa yang mungkin disembunyikan oleh seorang pertapa yang keras hati seperti batu.

Metafora Batu sebagai Kekokohan dan Keteguhan Hati: Batu digambarkan sebagai simbol kekokohan dan keteguhan hati dalam puisi ini. Pertapa batu menyerupai batu-batu yang membisu dan tegar, tak peduli betapa keras palu memukulnya. Metafora ini mencerminkan kekuatan jiwa yang tegar dan tidak mudah tergoyahkan.

Gaya Bahasa yang Simpel dan Padu: Gaya bahasa dalam puisi ini sederhana dan padu, tetapi berhasil menyampaikan pesan dan makna yang mendalam. Penggunaan kata-kata yang singkat dan tepat menggambarkan perasaan dan pemikiran penyair dengan jelas dan kuat.

Puisi "Pertapa Batu" karya Nanang Suryadi adalah sebuah puisi yang menggambarkan perenungan tentang waktu, perasaan rindu, cinta, dan amarah yang terpendam dalam hati seorang pertapa batu. Batu sebagai simbol kekokohan dan keteguhan hati mencerminkan kekuatan jiwa dan ketegaran sang pertapa. Gaya bahasa yang sederhana dan padu membuat puisi ini terasa mendalam dan mengajak pembaca untuk merenungkan tentang arti waktu, perasaan terpendam, dan kekokohan jiwa yang tegar seperti batu.

Puisi Pertapa Batu
Puisi: Pertapa Batu
Karya: Nanang Suryadi
© Sepenuhnya. All rights reserved.