Puisi: Sebuah Sajak yang Letih (Karya Nanang Suryadi)

Puisi: Sebuah Sajak yang Letih Karya: Nanang Suryadi
Sebuah Sajak yang Letih


sebutir bintang yang jauh, serupa terang yang berkedap kedip di mata, yang sayup, yang sayup

sebuah sajak yang letih, tak ingin terpejam, di malam yang rawan, gelap demikian perawan

membusurlah segala yang mimpi yang tergusur, melenting ke langit pekat, hingga sampai ke bintang yang sepi, ngungun sendiri

mimpi mimpi telah membeku, memuai, mencair, membeku berulangkali, sebagai puisi yang tak habis berdaur, kekekalan yang tiada

selamat tidur, kata malam kepada bintang, bintang yang jauh dan sepi tak mendengarnya. malam semakin terasing, dari mimpi

selamat tidur, kata malam kepada angin, yang tak henti menggigilkan sajak

aku tak ingin tertidur, kata angin kepada malam, mimpi membangunkan aku ke dalam igau, serupa dongeng pengantar tidur

selamat tidur sajak, kata malam kepada kata yang terserak. namun sajak tak ingin terpejam

di malam yang rawan, gelap demikian perawan


Malang, 11 Maret 2011

Puisi Sebuah Sajak yang Letih
Puisi: Sebuah Sajak yang Letih
Karya: Nanang Suryadi
© Sepenuhnya. All rights reserved.