Puisi: Selepas Hujan (Karya Nanang Suryadi)

Puisi "Selepas Hujan" karya Nanang Suryadi menggambarkan pengaruh hujan dan tanah basah pada pemikiran dan ingatan, serta mengajak pembaca untuk ....
Selepas Hujan


dari tanah yang basah, selepas hujan, masihkah ada kata? meluncur ingatan pada lumpur yang merendam mimpi-mimpi.  berapa harga yang harus dibayar, untuk sebuah kuasa, kekuasaan yang fana, teramat fana.

aku pungut tanah basah, selepas hujan, lumpur pengetahuan, bebauan yang diperam dieram waktu, ingatan terulang berulang. dari tanah yang basah, mungkin akan kau bayangkan likat liat, atau gembur subur, dari tanah merah menggeliat cacing memanggilmu: guru.

di undak-undakan waktu, di usia yang telah sampai pada maqamnya, siapa yang bertanya pada dirinya sendiri: siapa aku?

apa yang dipikir dirasa ditimbang timang, ditimang-timang: mungkin ragu mungkin sesuatu yang tak niscaya, mengembara dari mata

ada yang berteriak di saat hujan: jangan bermain kran, nanti mengucur kata menderas membanjir meluap kemana-mana, menghanyutkan mimpimu!

aku pungut kata, dari tanah basah, hujan yang menderas, di dalam pikiranku kata menderas, menghanyutkan pikiran-pikiran banal binal

aku mengalir, menderas dalam pikiran-pikiranmu!


Malang, 31 Oktober 2011

Analisis Puisi:
Puisi "Selepas Hujan" karya Nanang Suryadi adalah sebuah karya sastra yang sarat dengan gambaran yang kuat dan bahasa yang mendalam. Puisi ini menggambarkan pengaruh hujan dan tanah basah pada pemikiran dan ingatan, serta mengajak pembaca untuk merenungkan makna dalam keseharian.

Hujan sebagai Simbol Keberlanjutan: Puisi ini membuka dengan gambaran tentang hujan yang telah berlalu, meninggalkan tanah yang basah. Hujan dalam puisi ini bisa diinterpretasikan sebagai simbol keberlanjutan dalam hidup, yang selalu datang dan pergi. Hujan mengingatkan kita pada siklus alam dan pengulangan yang terus-menerus.

Pemerolehan Pengetahuan: Penyair merenungkan apakah ada kata-kata yang tersisa setelah hujan, dan ia menggambarkan bagaimana ingatan terkait dengan tanah yang basah dan lumpur yang merendam mimpi-mimpi. Ini menciptakan gambaran tentang bagaimana pengalaman hidup dan alam dapat mempengaruhi pemikiran dan pengetahuan seseorang.

Kuasa yang Fana: Puisi ini menciptakan konsep kuasa yang fana, yang merupakan kekuasaan yang sementara dan terbatas. Ini mencerminkan pemahaman bahwa meskipun manusia dapat memiliki kekuasaan atau kendali atas sesuatu dalam hidup, itu pada akhirnya adalah hal yang fana dan akan terkikis oleh waktu.

Penjelasan tentang Tanah: Penyair menggambarkan tanah yang basah dan lumpur pengetahuan sebagai entitas yang mengandung berbagai makna dan asosiasi. Tanah bisa diartikan sebagai simbol kesuburan, kemungkinan, dan dasar dari segala hal. Lumpur pengetahuan mengacu pada pengalaman dan pemikiran yang diperoleh dari kontemplasi alam.

Pencarian Identitas: Puisi ini mengeksplorasi tema identitas dengan pertanyaan, "siapa yang bertanya pada dirinya sendiri: siapa aku?" Ini menciptakan gambaran tentang seseorang yang sedang mencari pemahaman yang lebih dalam tentang diri mereka sendiri dan apa arti dari keberadaan mereka.

Peran Kata-Kata dalam Kreativitas: Puisi ini menggambarkan peran kata-kata dalam proses pemikiran dan kreativitas. Kata-kata diambil dari tanah basah dan hujan yang menderas, dan kata-kata ini dapat menjadi alat yang kuat untuk mengungkapkan pemikiran dan ide.

Kekuatan Pemikiran: Penyair mengekspresikan gagasannya tentang kekuatan pemikiran yang dapat menghanyutkan pikiran dan mengalir dalam pemikiran orang lain. Ini menciptakan gambaran tentang bagaimana pemikiran dan kata-kata memiliki dampak yang mendalam dalam berkomunikasi dan berbagi gagasan.

Secara keseluruhan, puisi "Selepas Hujan" karya Nanang Suryadi adalah sebuah karya yang memadukan unsur-unsur alam, filosofis, dan kreatif. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan hubungan antara alam, pemikiran, dan kreativitas dalam mencari pemahaman tentang diri sendiri dan dunia di sekitar kita.

Puisi Selepas Hujan
Puisi: Selepas Hujan
Karya: Nanang Suryadi
© Sepenuhnya. All rights reserved.