Di Pusat Kota Ada Tubuhmu yang Menari
Jalanan ini masih saja sesak
tak terdengar lagi teriak. kau, adalah bekas luka
yang kutanam dalam lamunanku
seperti juga ketika senja merayap menjelma cecak
jingga. seperti busur langit yang luka
meninggalkan seluruh wingit
hanya lingkar tubuhmu yang meracik ingatan
merupa ular menggambar peta-peta lama
setiap kali kuingat doa-doa yang terpahat sepanjang malam
yang tinggal cuma dirimu yang dulu
lama tak bertemu
menghitung waktu yang membakar hari
merayap membungkus seluruh getar kenang
sebetulnya kota ini semakin muda saja
kita yang lengkang masuk
ke dalamnya merambah setiap suluk
merayap ke gedung-gedung, para gelandangan, bau amis tanah
keringat yang penuh nanah
dan kau masih saja menari
menepikan para pejalan kaki
mengarsir bayangan ruas yang kelak dilalui
rindu pada seseorang yang makin liat
semestinya kutanyakan,
benarkah itu tubuhmu yang dulu?
Jakarta, Desember 2004
Puisi: Di Pusat Kota Ada Tubuhmu yang Menari
Karya: Alex R. Nainggolan