Puisi: Kucing Belang (Karya Alex R. Nainggolan)

Puisi "Kucing Belang" karya Alex R. Nainggolan menggambarkan adegan sederhana tentang seekor kucing belang yang ditemani oleh seorang pengamat yang ..
Kucing Belang

kucing belang melompat ke meja makan
diarunginya berbagai aroma
perutnya mulai buncit
mungkin bulan depan kelak
ia bakal beranak lagi
kilat matanya
dalam lapar yang tak tamat

dan kauterjaga
dari mimpi buruk
tanpa ceruk

2011

Analisis Puisi:

Puisi "Kucing Belang" karya Alex R. Nainggolan menggambarkan adegan sederhana tentang seekor kucing belang yang ditemani oleh seorang pengamat yang penuh perhatian.

Gambaran Kucing: Kucing menjadi tokoh utama dalam puisi ini. Ia digambarkan sedang melompat ke meja makan dan merasakan berbagai aroma makanan. Postur perutnya yang buncit menunjukkan bahwa kucing tersebut mungkin sedang hamil dan akan segera melahirkan. Kilat matanya mencerminkan kegembiraan dan antusiasme, terutama ketika merasakan aroma makanan.

Hubungan dengan Pengamat: Meskipun tidak secara eksplisit disebutkan, puisi ini menunjukkan adanya hubungan emosional antara kucing dan pengamatnya. Pengamat tampaknya peduli terhadap kucing tersebut, bahkan mungkin merawatnya. Bahasa "dan kauterjaga dari mimpi buruk tanpa ceruk" menunjukkan bahwa pengamat tersebut merasa bertanggung jawab terhadap kucing tersebut, bahkan ketika sedang tidur.

Simbolisme Kucing: Kucing dalam sastra sering kali melambangkan keanggunan, kebebasan, dan keintiman. Dalam konteks puisi ini, kucing belang mungkin juga melambangkan kehidupan yang sederhana namun penuh makna. Kemungkinan kelahiran anak kucing di bulan depan juga bisa diartikan sebagai simbol harapan dan kelahiran baru.

Keterikatan dengan Alam: Puisi ini menampilkan keterikatan dengan alam sekitar, terutama melalui gambaran tentang kucing yang menikmati aroma dan sensasi dari lingkungan sekitarnya. Hal ini menekankan pentingnya kehadiran alam dan makhluk-makhluk di dalamnya dalam kehidupan sehari-hari.

Puisi "Kucing Belang" karya Alex R. Nainggolan adalah sebuah puisi yang sederhana namun mengandung banyak makna. Melalui gambaran tentang seekor kucing yang sedang menikmati momen di meja makan, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan tentang hubungan antara manusia dan hewan, serta tentang keindahan sederhana dalam kehidupan sehari-hari.

Puisi
Puisi: Kucing Belang
Karya: Alex R. Nainggolan
© Sepenuhnya. All rights reserved.