Puisi: Letih Malam (Karya Alex R. Nainggolan)

Puisi "Letih Malam" karya Alex R. Nainggolan menggambarkan perasaan lelah dan kesepian di tengah malam yang diungkapkan oleh penyair terhadap ....
Letih Malam

letih malam bersandar di punggungmu. tak pernah usai kukecup atau dipeluk. hanya hari yang berjatuhan, seperti kelopak sunyi yang tertinggal angin. bahkan saat engkau gegas berangkat, tanpa pamit ke lain tempat. lalu semua kejadian nampak biasa. sebab tak ada yang mesti susah payah untuk ditandai. bahkan ketika kuingat cumbu kita yang sekejap membatu. dan di gigir kota, para serdadu menanam kantuk, berjaga di sepanjang malam. mengutuki serapah, mesti setia.

kulihat engkau terus berjalan. jauh memanjat segala keluh. tak pernah usai kukecup atau dipeluk.

2011

Analisis Puisi:
Puisi "Letih Malam" karya Alex R. Nainggolan menggambarkan perasaan lelah dan kesepian di tengah malam yang diungkapkan oleh penyair terhadap seseorang yang sangat dicintai. Puisi ini mengeksplorasi tema perpisahan, kehilangan, dan perasaan sepi yang dihadapi oleh penyair saat menghadapi malam yang sunyi dan kesepian.

Ekspresi Rasa Lelah dan Sunyi: Dalam puisi ini, penyair mengungkapkan perasaan lelah dan kesepian yang menggelayut di malam hari. Kata-kata "letih malam" menggambarkan suasana lelah yang melanda di waktu malam. Malam yang seolah tidak berujung menjadi bentuk kesendirian yang dirasakan oleh penyair.

Kehilangan dan Perpisahan: Penyair menyatakan bahwa mereka tidak pernah bisa mencium atau merangkul orang yang sangat dicintai ini. Kata-kata "tak pernah usai kukecup atau dipeluk" mencerminkan perasaan kehilangan dan rindu akan kehangatan cinta dan sentuhan orang tersebut.

Momen Berharga yang Singkat: Penyair juga menggambarkan momen cumbu yang berharga, tetapi terasa singkat dan cepat berlalu. Kata-kata "kuingat cumbu kita yang sekejap membatu" mengungkapkan perasaan kehilangan akan momen indah yang telah berlalu begitu cepat.

Perpisahan Tanpa Pamit: Dalam puisi ini, terdapat nuansa perpisahan yang tidak diiringi oleh kata-kata pamit. Orang yang dicintai pergi tanpa mengucapkan selamat tinggal atau mengungkapkan kepergian mereka, sehingga meninggalkan perasaan hampa dan kesendirian bagi penyair.

Kehidupan yang Monoton dan Tidak Menentu: Puisi ini juga menggambarkan kehidupan kota yang monoton dan tidak menentu. Kata-kata "kulihat engkau terus berjalan. jauh memanjat segala keluh" menggambarkan kehidupan yang terus berjalan tanpa henti, dihadapkan pada berbagai masalah dan tantangan.

Puisi "Letih Malam" karya Alex R. Nainggolan adalah ungkapan perasaan lelah, kesepian, dan kehilangan pada malam hari. Puisi ini menyoroti momen-momen berharga yang berlalu begitu cepat, kehilangan tanpa pamit, dan kesendirian yang dirasakan oleh penyair. Tema-tema tersebut menghadirkan suasana yang menggugah emosi dan mendalam bagi pembaca.

Puisi
Puisi: Letih Malam
Karya: Alex R. Nainggolan
© Sepenuhnya. All rights reserved.