Puisi: Bermula dari Sujud (Karya Cecep Syamsul Hari)

Puisi: Bermula dari Sujud Karya: Cecep Syamsul Hari
Bermula dari Sujud

(1)

Bila lautan rahmah menenggelamkan sampan kecilmu
Genggamlah erat-erat tangan ombak dengan ramah
Biarkan ia membimbingmu ke kedalaman tanpa matahari
Nyalakan matahari lain,
Jiwa yang terbiasa berputar dalam pusaran taufan
Menjadikan badai sebagai mainan
Lebih terang dari seratus matahari

Tetaplah melangkah
Imbangi kerinduan akan kematian dengan ketabahan tanpa henti
Menelusuri jalanan sunyi hutan perenungan siang malam
Panjatlah pohon paling tinggi dan besar
Simpanlah kertas sajakmu
Ciptakan lirik paling liar bagi orkestra angin paling liar:
Wahai pemilik sayap-sayap burung hutan
Wahai pelukis tebing-tebing curam
Wahai pematung gunung-gunung di jauhan
Pencipta syair yang tiada henti mengalir

Gelisah air sungai mencari ibu samudera
Rahasia kehidupan ini teramat mudah dipecahkan
Beri aku teka-teki lain yang paling sukar

(2)

Tahukah kau perjalanan yang tanpa akhir?
Memadamkan api kegelisahanmu
Bukan air hujan yang kau perlukan
Ikuti tarian api kegelisahanmu
Menarilah
Hanya pada pagi dan petang tempat sejenak istirahatmu
Lambatkan tarianmu dengan zikir
Bersiaplah kembali menari
Biarkan zaman jadi kaki dan tanganmu
Dan sang waktu jadi lirikan matamu


1989-1999

Puisi Bermula dari Sujud
Puisi: Bermula dari Sujud
Karya: Cecep Syamsul Hari
© Sepenuhnya. All rights reserved.