Puisi: Berpisah (Karya Walujati)

Puisi "Berpisah" mengeksplorasi perasaan cinta, kehangatan, dan perpisahan melalui imaji bunga. Sentuhan romantis dan keharuman bunga menciptakan ...
Berpisah


Bersama-sama bunga digubah
Menjadi rangkaian halus pewangi
dan pulang kita bersuka hati
di kala Surya terbenam merah

Di jalan simpang kita berpisah,
Gubahan bunga gemetar di tangan
dan sambil kita berpendangan
jatuh rangkaian dua berbelah

Kuambil seutas, setengah lagi
Kau pegang erat, dan kau melompat....

Di kala senja kujalan sendiri
Hanyalah bunga, kau bawa lari
Mengirimkan wanginya ke arahku lagi


Sumber: Panca Raya (1 November 1946)

Analisis Puisi:
Puisi "Berpisah" karya Walujati menciptakan suasana romantika dan sentimen melalui gambaran pengalaman perpisahan dua orang yang tercipta melalui bunga.

Bunga sebagai Simbol Cinta: Bunga dalam puisi ini dijadikan simbol cinta dan keindahan. Penggunaan bunga sebagai elemen utama menciptakan nuansa kelembutan dan keharuman. Bunga yang diubah menjadi rangkaian pewangi mencerminkan kemurnian dan keindahan perasaan cinta.

Momen Perpisahan: Puisi merincikan momen perpisahan yang terjadi di simpang jalan. Gubahan bunga yang digunakan sebagai perantara perpisahan menciptakan gambaran perasaan yang hangat dan berkesan. Proses berpisah tersebut diberi nuansa khusus dengan adanya gubahan bunga yang gemetar dan berbelah.

Sentuhan Romantis: Ada sentuhan romantis dalam cara mereka berpisah. Gubahan bunga yang digunakan sebagai alat ekspresi perasaan menciptakan kesan dramatis dan romantis. Keberanian untuk berpisah dan meninggalkan sebagian bunga sebagai kenang-kenangan melukiskan perasaan hangat dan penuh makna.

Perjalanan Sendiri dan Kenangan: Puisi melanjutkan dengan gambaran perjalanan sendiri setelah berpisah. Kepulangan penutur puisi sendirian dengan membawa sebagian bunga membawa nuansa kesedihan dan nostalgia. Bunga yang diambil dan dibawa lari oleh sang kekasih menjadi simbol kenangan yang terus mengiringi.

Wangian Kenangan: Puisi diakhiri dengan gambaran wangian bunga yang dikirimkan ke arah sang penutur. Ini menciptakan kesan bahwa meskipun berpisah secara fisik, aroma bunga masih menyertai dan mengingatkan pada kenangan yang pernah bersama.

Puisi "Berpisah" adalah puisi yang mengeksplorasi perasaan cinta, kehangatan, dan perpisahan melalui imaji bunga. Sentuhan romantis dan keharuman bunga menciptakan suasana yang penuh emosi, dan penggambaran momen perpisahan memberikan kedalaman pada pengalaman cinta dalam puisi ini.

Walujati
Puisi: Berpisah
Karya: Walujati

Biodata Walujati:
  • Walujati lahir pada tanggal 5 Desember 1924 di Sukabumi.
  • Nama sebelum menikah Louise Walujati Hatmoharsoio.
  • Nama setelah menikah Walujati Supangat.
© Sepenuhnya. All rights reserved.