Puisi: Dongeng Sebelum Tidur (Karya Cecep Syamsul Hari)

Puisi "Dongeng Sebelum Tidur" karya Cecep Syamsul Hari menggambarkan ibu sebagai sumber cinta dan keajaiban, dan menyebutkan bahwa ....
Dongeng Sebelum Tidur
Qisti Fatimah Haydari


Seseorang, barangkali Keats yang malang, bergumam
pada sebuah senja. Jiwa sang pengembara suatu saat
akan mati dan pergi. Tiada yang dapat kutinggalkan
untukmu, sayangku, karena engkaulah buku cerita
hadiah Tuhan terindah untukku. Setiap pelukan
dan tawa yang kau berikan memberiku satu
kehidupan. Setiap malam dengan sunyi airmata
dan kepingan-kepingan luka kusunting sebuah puisi
dari tidurmu yang abadi. Segala sesuatu
memiliki tepi, begitu pula kesedihan, tulis Brodsky

kepada Urania, tulisku padamu. Seseorang,
mungkin bundamu yang kudus, menuliskan percakapan kita,
hari demi hari. Airmatanya membasuh tubuhmu
setiap pagi, setia bagai cinta. Kepadanya seorang
kelak airmatamu kau linangkan. Jiwa sang pengembara
suatu ketika akan mati dan pergi, gumam Keats
yang murung, dan tubuh seorang ayah
akan menjemput takdirnya sendiri. Tidurlah,
anakku, wahai ibu dari semua senyuman
dan keajaiban. Ijinkan kusunting lagi sebuah puisi 

dan tidurmu malam ini.


1996-1997

Analisis Puisi:
Puisi "Dongeng Sebelum Tidur" karya Cecep Syamsul Hari adalah karya yang penuh dengan kelembutan dan perenungan. Dalam puisi ini, penyair menyampaikan pesan-pesan tentang hubungan antara manusia, waktu, dan perasaan melalui imaji-imaji yang indah.

Hubungan Waktu dan Kehidupan: Puisi ini membahas tentang hubungan antara waktu dan kehidupan manusia. Penyair menggambarkan pengembaraan jiwa seseorang yang akan berakhir dan mati, seperti yang diungkapkan oleh Keats dalam gumamnya tentang senja. Ini menggambarkan ketidakkekalan kehidupan manusia dan fana di hadapan waktu.

Hubungan Manusia: Puisi ini menggambarkan pentingnya hubungan manusia dalam hidup. Penyair mengungkapkan rasa cinta, kasih sayang, dan pentingnya cinta dalam bentuk pelukan dan tawa yang diberikan oleh orang yang dicintai. Pengalaman ini memberikan makna dan kehidupan bagi penyair.

Kedalaman dan Ketenangan Malam: Puisi ini merenungkan kedalaman malam dan keheningan yang mengiringi tidur. Airmata dan luka-luka yang ada dalam tidur dijadikan sebagai sumber inspirasi untuk menciptakan puisi yang melukiskan perasaan dan pengalaman. Malam di sini melambangkan waktu yang penuh makna, tempat di mana ketulusan emosi terungkap.

Pesan Terhadap Anak: Puisi ini menciptakan suasana seakan-akan ada pesan yang ingin disampaikan kepada anak. Penyair menggambarkan ibu sebagai sumber cinta dan keajaiban, dan menyebutkan bahwa seorang anak kelak akan mengalirkan airmata kepada ibunya. Pesan ini menggambarkan hubungan mendalam antara ibu dan anak serta siklus emosi dan perasaan yang dialami oleh manusia.

Puisi "Dongeng Sebelum Tidur" menggambarkan tema kehidupan, waktu, perasaan, dan hubungan manusia. Melalui bahasa yang lembut dan penuh dengan imaji, penyair berhasil menyampaikan pesan-pesan yang dalam tentang makna cinta, keterikatan manusia terhadap waktu, dan pentingnya menghargai momen-momen berharga dalam hidup.

Puisi Dongeng Sebelum Tidur
Puisi: Dongeng Sebelum Tidur
Karya: Cecep Syamsul Hari
© Sepenuhnya. All rights reserved.