Puisi: Kasus (Karya Isma Sawitri)

Puisi "Kasus" karya Isma Sawitri mengajak pembaca untuk merenungkan konsep pemberontakan, kehidupan, dan kematian dalam konteks dialog dan ...
Kasus
- A. S. : dalam kenangan


Langit-langit di ruang ini teramat tinggi
jendela lebar berkisi-kisi
di luar angin bermain
antara daun dan ranting
berayun dalam cahaya musim panas
yang jatuh hangat ke atas tingkap
dan ke dasar angan-angan

Dialog pintar itu tiba-tiba merenggut semua
dari sofanya sang guru bijak bersuara
- Sebagaimana halnya
tiap pemberontak dari segala zaman
ia tidak berdiri sendiri

- Ya, pemberontak itu berkomplot dengan apa
yang disebut Gusti, murid di pojok menanggapi

- Hei, fikiran saudara berbau mistik, mengapa?

- Boleh jadi karena dalam kasus ini
tidak ada jarak
antara yang ada dan yang sebenarnya ada,
murid menjawab hati-hati

- Janganlah menjadi kalut dengan motivasi, suara guru meninggi
saya yakin pemberontak itu didukung oleh mereka tanpa bukti

- Mereka siapa? murid-murid serempak bertanya

- Mereka yang tidak menolak hidup
dan tidak menolak mati

- Mereka?

Sesama murid berpandangan tidak percaya
sendiri dan diam guru menatap keluar jendela
angin masih bermain antara daun dan ranting
mengapa Gusti, mengapa kawula semakin tidak penting


Sumber: Horison (Juni, 1983)

Analisis Puisi:
Puisi "Kasus" karya Isma Sawitri adalah sebuah karya sastra yang memadukan elemen alam dan refleksi intelektual. Puisi ini menggambarkan suasana dalam sebuah ruangan yang penuh dengan dialog dan pemikiran yang dalam.

Deskripsi Ruangan: Puisi ini dimulai dengan deskripsi ruangan yang memiliki langit-langit tinggi dan jendela yang berkisi-kisi. Deskripsi ini menciptakan atmosfer yang luas dan terbuka dalam ruangan tersebut, di mana angin bisa masuk dan membawa elemen alam ke dalam lingkungan manusia.

Hubungan dengan Alam: Puisi ini menghubungkan dialog dan pemikiran manusia dengan elemen alam, seperti angin, daun, dan ranting yang berayun di luar jendela. Ini menciptakan perasaan bahwa alam hadir dalam dialog dan pemikiran manusia, menciptakan kesadaran akan hubungan yang mendalam antara manusia dan alam.

Dialog Intelektual: Puisi ini menggambarkan dialog antara seorang guru bijak dan murid-muridnya. Dialog ini menciptakan suasana pembelajaran dan refleksi intelektual. Ada diskusi tentang pemberontakan, motivasi, dan pemahaman tentang apa yang sebenarnya ada.

Konsep Pemberontakan dan Kehidupan: Puisi ini menciptakan pertanyaan tentang pemberontakan dan maknanya dalam konteks kehidupan manusia. Guru bijak berbicara tentang pemberontakan sebagai sesuatu yang tidak berdiri sendiri dan mendukungnya dengan gagasan bahwa pemberontak berkomplot dengan mereka yang tidak menolak hidup dan mati. Ini menciptakan ide bahwa pemberontakan adalah bagian dari kehidupan dan kematian itu sendiri.

Penggunaan Bahasa dan Struktur: Isma Sawitri menggunakan bahasa yang sederhana namun mendalam dalam puisi ini. Struktur puisi ini terdiri dari beberapa bait yang menciptakan ritme yang mengalir, mencerminkan proses berpikir dan diskusi yang terjadi dalam ruangan.

Puisi "Kasus" karya Isma Sawitri adalah karya sastra yang menggambarkan hubungan antara manusia, alam, dan pemikiran intelektual. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan konsep pemberontakan, kehidupan, dan kematian dalam konteks dialog dan pemikiran yang dalam. Ini menciptakan gambaran tentang kompleksitas dan kedalaman pemahaman manusia tentang dunia dan eksistensinya.

Isma Sawitri
Puisi: Kasus
Karya: Isma Sawitri

Biodata Isma Sawitri:
  • Isma Sawitri lahir pada tanggal 21 November 1940 di Langsa, Aceh.
© Sepenuhnya. All rights reserved.