Puisi: Langit Cerah (Karya Isma Sawitri)

Puisi "Langit Cerah" karya Isma Sawitri menggambarkan perasaan lelah, kelaparan akan mimpi, dan hubungan manusia dengan lingkungannya.
Langit Cerah


karena diri lelah terlalu lelah
terdiamlah hati oleh kelaparan mimpi manusia
kelaparan yang tiada ujungnya

sehabis-habis mengenang tapi masih mengenang
di sini terserah nasibnya hati yang pada semua
terpandang langit biasa cerah permainan hidup yang ramah

orang-orang tak acuh berpapasan
ramai nian bincang gadis-gadis kesayangan
ah terlalu banyak yang hendak diucapkan


Sumber: Konfrontasi (Maret-April, 1959)

Analisis Puisi:
Puisi "Langit Cerah" karya Isma Sawitri adalah karya sastra yang menggambarkan perasaan lelah, kelaparan akan mimpi, dan kerumitan dalam kehidupan manusia. Puisi ini menciptakan citra tentang perjuangan individu dalam mencari arti hidupnya dan mengeksplorasi kompleksitas hubungan manusia dengan lingkungannya.

Kelelahan dan Kelaparan Mimpi: Puisi ini menggambarkan perasaan lelah yang mendalam, di mana "diri lelah terlalu lelah." Ini menciptakan gambaran individu yang mungkin telah mengalami banyak perjuangan dan kekecewaan dalam hidupnya. Kemudian, puisi ini menggambarkan "kelaparan mimpi manusia," yang menciptakan ide bahwa ada keinginan yang mendalam untuk mencapai sesuatu yang lebih baik dan bermakna dalam hidup.

Perjuangan Mengenang dan Terus Mengenang: Puisi ini menggambarkan perjuangan individu untuk mengenang masa lalu dan menjalani hidup yang diwarnai oleh kenangan. Kata-kata "sehabis-habis mengenang tapi masih mengenang" menciptakan gambaran individu yang mungkin terpaku pada kenangan dan pengalaman masa lalu.

Citra Langit Cerah: Judul puisi, "Langit Cerah," adalah simbol kecerahan dan harapan dalam hidup. Langit yang cerah menciptakan gambaran tentang kesenangan dan kebahagiaan. Ini mungkin menggambarkan upaya individu untuk menemukan kedamaian dalam kehidupan sehari-hari.

Hubungan Manusia dengan Lingkungan: Puisi ini menciptakan gambaran tentang hubungan manusia dengan lingkungannya. Orang-orang berpapasan dan bercakap-cakap, menciptakan gambaran kehidupan sosial dan interaksi manusia. Ini mencerminkan pentingnya hubungan sosial dalam mencari makna hidup.

Bahasa dan Struktur: Isma Sawitri menggunakan bahasa yang sederhana dan puitis dalam puisi ini. Struktur puisi ini terdiri dari tiga bait (dengan pola terzina) yang menciptakan ritme yang mengalir, mencerminkan perasaan yang terus berubah dalam konteks pencarian makna hidup.

Puisi "Langit Cerah" karya Isma Sawitri adalah karya sastra yang menggambarkan perasaan lelah, kelaparan akan mimpi, dan hubungan manusia dengan lingkungannya. Puisi ini menciptakan gambaran tentang perjuangan individu untuk menemukan arti dan kebahagiaan dalam hidup. Ini adalah pengingat akan kompleksitas kehidupan manusia dan perasaan yang mungkin dialami oleh individu dalam mencari makna hidup.

Isma Sawitri
Puisi: Langit Cerah
Karya: Isma Sawitri

Biodata Isma Sawitri:
  • Isma Sawitri lahir pada tanggal 21 November 1940 di Langsa, Aceh.
© Sepenuhnya. All rights reserved.