Menemukan Negeri Sunyi
Aku pun menemukan negeri sunyi itu. Kecintaan seorang
perempuan pada senja dan puisi membuatnya nyaris
abadi. Tanganku telah menyentuh seluruh
kepiluan kenangan. Di sini, tawa dan airmata
mengalir dari hembusan nafas yang sama. Sepasang alis
yang menari dan desir sayap burung petang hari diseru angin
menuju ombak yang sama pula. Dengan riang aku pun bangun
pada malam-malam penuh cahaya. Tangis bayi
dari kamar yang jauh, lebih lembut dari musik mana pun. Inikah
sorga bagi pengembara keras kepala? Seperti Fansuri menemukan
Kabah dalam hati, aku biarkan airmata menemukan rahasia
lukanya sendiri. Sebab malam penuh cahaya
kupadamkan semua lentera, kurangkai nyala api
jadi puluhan cerita. Meminjam tangan dan matamu
kutemukan pena dan duniaku.
1996
Puisi: Menemukan Negeri Sunyi
Karya: Cecep Syamsul Hari