Puisi: Morning Has Broken (Karya Cecep Syamsul Hari)

Puisi: Morning Has Broken Karya: Cecep Syamsul Hari
Morning Has Broken


(1)

Bersama pagi para malaikat turun ke bumi. Masuk
ke dalam kabah hati manusia: bertawaf di sana.
Sebagian tinggal lama. Menemani mereka
membuka gerbang hari
berjalan di muka bumi dan menyingkap iqra
di pasar dan di kantor-kantor
di pematang sawah dan pabrik-pabrik. Kerja
menjadi zikir yang mampu mengguncang arasy dan mengguraui
Ia: Sang Maha Pekerja — hingga dalam kesibukannya
masih sempat tersenyum. Geli.

(2)

Bersama pagi para penyair naik ke langit. Masuk
ke dalam masjid batin malaikat: bersajak di sana.
Sebagian tinggal lama. Bersama mereka
membersihkan kebunNya dengan keluhuran kata-kata
kedalaman perenungan,
dan kejenakaan kanak-kanak

yang lugu tak terjaga. Tasbih mereka menjadi kasidah
perlahan mengalun bagai riak danau,
terkadang bagai laut yang menggemuruhkan ombak — kaya
dengan bunyi dan rasa. Tasbih mereka menjadi puisi
yang mengasalkan kejadiannya pada hati yang merdeka
tidak pada ketakutan atau hanya kepatuhan. Tasbih mereka
menjadi zikir yang mampu mengguncang arasy dan membuat tertawa
Ia: Sang Mahajenaka — hingga lihatlah!
bahkan dalam kekesalannya
tak hendak Ia marah.


1991-1999

Puisi Morning Has Broken
Puisi: Morning Has Broken
Karya: Cecep Syamsul Hari
© Sepenuhnya. All rights reserved.