Mural
catatan itu terbaca di antara kabar-kabar bohong, juga orang-orang yang gemar berkomplot. dan kota mengingatnya. semacam senja yang sekejap hilang dan menikam malam. lalu ada warna-warna yang bersilangan, mengintip masa bayi dengan pijar tangis pecah. ah, betapa engkau kehilangan seorang ibu, untuk memasuki persimpangan jalan - di mana engkau terbiasa berjalan dengan perempuan. merekam peristiwa yang kehilangan doa. menyeka lelah di pintu rumah.
2017
Puisi: Mural
Karya: Alex R. Nainggolan