Puisi: Nyanyian untuk yang Dilupakan (Karya Ramadhan K.H.)

Puisi "Nyanyian untuk yang Dilupakan" karya Ramadhan K.H. mengangkat nilai-nilai perjuangan dan kemanusiaan, menyatakan bahwa pembebasan dan ...
Nyanyian untuk yang Dilupakan


Tuhan yang menciptakan seni dan bumi,
air dan udara dan api
menciptakan semua kita yang ada,
selalu hormat dan cinta padamu.
Langit dan dedaunan gemelepar,
bulan dan bintang hidup berkhitmat selalu
bagimu dan bagimu dan bagimu

Sebanyak daunan digantung di dahan pohonan
untuk memeriahkan istana yang asing dan tetap asing bagimu
meja bangket dan kemewahan dibuka,
berbatasan dengan lingkaran dunia yang pahit, duniamu.
Bulan dan bintang yang setia dan tetap setia padamu,
meredupkan lampu-lampu yang banyak dusta dan penipuan.

Namamu tergoreskan di setiap rangka tulang bangunan dan keuntungan
kendatipun tidak dicanangkan, malahan dilupakan.
Kaulah sebenarnya yang lahirkan kemerdekaan,
tanpa idamkan taman dan tugu kemerdekaan.
Kaulah sebenarnya yang bangkitkan pembebasan.

Butir padi, garam dan perlindungan
ladang daratan, air dan kekuatan,
adalah kepunyaan dan kelahiranmu.
Warisanmu adalah sungai, tanaman,
warisanmu adalah tiap tegukan dan santapan.

Kau adalah kapten barisan yang selalu ada di depan
untuk kemerdekaan dan kemanusiaan.
Kau adalah pertahanan utama yang selalu pantang menyerah
untuk pembebasan dan keagungan.
Pahlawan kemerdekaan, kaulah satu-satunya pahlawan kemerdekaan,
dan tiada yang lain yang lebih patut pakaikan mahkota kemerdekaan !
pejuang perdamaian, kaulah satu-satunya pejuang perdamaian,
dan tiada yang lain yang lebih patut kenakan bintang perdamaian.

Waktu pestol pertama meletus untuk kemerdekaan,
adalah pestol jantungmu yang ditembakkan.
Waktu bendera pertama berkibar untuk pembebasan,
adalah bendera semangatmu yang diacungkan.
Waktu kurban pertama diminta untuk keagungan,
adalah nyawamu yang pertama dikurbankan.
Kau adalah alas dan puncak semua pujian dan pujaan;
Sejak fajar sampai jadi sasaran penipuan dan pencekikan.

Desember, 1960

Analisis Puisi:
Puisi "Nyanyian untuk yang Dilupakan" karya Ramadhan K.H. adalah karya sastra yang merayakan peran Tuhan dalam penciptaan alam semesta dan semua makhluknya. Puisi ini memadukan elemen agama, alam, dan perjuangan kemerdekaan dengan tema yang mendalam.

Penghormatan kepada Tuhan dan Alam Semesta: Puisi ini dimulai dengan pengakuan yang dalam terhadap Tuhan sebagai pencipta alam semesta. Penyair menghormati Tuhan yang menciptakan seni, alam, dan unsur-unsur alam seperti air dan udara. Ini menciptakan suasana penghormatan dan rasa cinta kepada pencipta.

Keterhubungan dengan Alam: Puisi ini menyatakan keterhubungan yang mendalam antara manusia dan alam. Penyair menggambarkan bagaimana alam menjalankan tugasnya untuk Tuhan dengan penuh pengabdian. Ini menciptakan pemahaman tentang harmoni alam yang dihormati oleh manusia.

Keagungan Tuhan: Puisi ini mengekspresikan keagungan Tuhan melalui penggambaran bulan dan bintang yang setia. Ini merujuk pada alam semesta yang diciptakan oleh Tuhan dan keajaiban di dalamnya. Puisi ini menekankan keimanan kepada Tuhan sebagai sumber kekuatan.

Kemerdekaan dan Pembebasan: Meskipun puisi ini bermula dari penghormatan kepada Tuhan dan alam semesta, ia juga merujuk pada perjuangan kemerdekaan. Puisi mengatakan bahwa kemerdekaan lahir dari pembebasan dan pengorbanan, seolah-olah Tuhan adalah pemimpin dalam perjuangan ini.

Pesan Perjuangan dan Kemanusiaan: Puisi ini mengangkat nilai-nilai perjuangan dan kemanusiaan, menyatakan bahwa pembebasan dan perdamaian adalah bagian dari warisan Tuhan. Penyair menekankan bahwa perjuangan yang sejati adalah perjuangan yang terkait dengan kemanusiaan dan perdamaian, bukan sekadar kepentingan materi.

Kepahlawanan dan Perdamaian: Penyair menggambarkan pahlawan kemerdekaan sebagai sosok yang pantang menyerah dan berjuang untuk perdamaian. Pahlawan disebut sebagai "kapten barisan yang selalu ada di depan" dan "pejuang perdamaian." Ini adalah penghargaan kepada mereka yang telah berjuang untuk kemerdekaan dan perdamaian dengan tekad yang kuat.

Puisi "Nyanyian untuk yang Dilupakan" adalah penghormatan terhadap alam semesta, Tuhan, perjuangan kemerdekaan, dan nilai-nilai kemanusiaan. Dengan mencampurkan elemen-elemen agama, alam, dan perjuangan, puisi ini menghadirkan gambaran yang mendalam tentang harmoni alam dan pentingnya perjuangan yang bermakna. Puisi ini mengajak kita untuk merenungkan dan menghargai peran Tuhan dalam penciptaan dan memahami nilai-nilai perjuangan dan perdamaian yang mendalam.

Ramadhan K.H.
Puisi: Nyanyian untuk yang Dilupakan
Karya: Ramadhan K.H.

Biodata Ramadhan K.H.:
  • Ramadhan K.H. (Ramadhan Karta Hadimadja) lahir pada tanggal 16 Maret 1927 di Bandung, Jawa Barat.
  • Ramadhan K.H. meninggal dunia pada tanggal 16 Maret 2006 (pada usia 79 tahun) di Rumah Sakit Cape Town, Afrika Selatan.
  • Ramadhan K.H. adalah salah satu Sastrawan Angkatan 66.
© Sepenuhnya. All rights reserved.