Puisi: Pantai Utara (Karya Isma Sawitri)

Puisi "Pantai Utara" karya Isma Sawitri mengajak pembaca untuk merenungkan identitas nasional Indonesia yang erat terkait dengan laut dan ....
Pantai Utara

Luruskan pandang ke daratan tandus, ke petak-petak garam
ke laut lepas, layar putih-putih, perahu-perahu bebas
O laut Jawa di belakang desa-desa sengsara
laut Jawa di belakang kejatuhan dan kebangkitan suatu bangsa

Laut adalah kita, perahu-perahu berkuasa
dari Arafura, Selat Sunda, Selat Malaka
demikian sejarah bangsa dalam masa jaya
sebelum Sultan Agung dan monopoli kapal dagang bersenjata

Laut adalah kita, sebelum cengkeh dan pala
laut adalah kita, sesudah minyak dan baja
perahu-perahu begitu manis, kapal-kapal lebih perkasa
luruskan pandang ke laut, laut yang merdeka

1964

Sumber: Sastra (1964)

Analisis Puisi:
Puisi "Pantai Utara" karya Isma Sawitri adalah sebuah karya sastra yang merenungkan tentang hubungan antara bangsa Indonesia dengan laut, sejarah maritimnya, dan perannya dalam pembentukan identitas nasional. Puisi ini menggambarkan laut sebagai simbol penting dalam sejarah dan budaya bangsa Indonesia.

Laut sebagai Simbol Kebangsaan: Puisi ini menggambarkan laut sebagai simbol penting kebangsaan Indonesia. Laut di belakang desa-desa yang menderita dan laut yang berada di balik kejatuhan dan kebangkitan suatu bangsa menjadi representasi yang kuat tentang identitas maritim Indonesia. Hal ini merujuk pada sejarah bangsa Indonesia yang kaya dalam perdagangan dan pengaruh budaya melalui jalur laut.

Perahu dan Kapal sebagai Simbol Perjalanan: Puisi ini memuat gambaran tentang perahu dan kapal sebagai simbol perjalanan dan eksplorasi. Mereka mewakili perjalanan bangsa Indonesia dari masa ke masa, dari Selat Sunda hingga Selat Malaka, dan menyoroti peran laut dalam membentuk sejarah bangsa.

Referensi Sejarah: Puisi ini mengacu pada sejarah bangsa Indonesia, termasuk masa Sultan Agung dan periode monopoli kapal dagang bersenjata. Ini memberikan perspektif tentang bagaimana perdagangan maritim dan pengaruh luar negeri telah memengaruhi perkembangan sejarah Indonesia.

Perubahan dalam Sejarah Maritim: Puisi ini mencerminkan perubahan dalam sejarah maritim Indonesia, dari perdagangan rempah-rempah seperti cengkeh dan pala hingga industri minyak dan baja. Ini menciptakan perbandingan antara perahu tradisional dan kapal modern, menunjukkan evolusi dalam perjalanan bangsa Indonesia.

Pemahaman Identitas Nasional: Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan identitas nasional Indonesia yang erat terkait dengan laut dan sejarah maritimnya. Ini memberikan penghargaan terhadap peran laut dalam membentuk karakter dan jati diri bangsa.

Bahasa dan Struktur: Isma Sawitri menggunakan bahasa yang kaya dan puitis dalam puisi ini. Struktur puisi ini terdiri dari tiga bait yang menciptakan ritme yang mengalir, mencerminkan perasaan kagum terhadap laut dan sejarah maritim Indonesia.

Puisi "Pantai Utara" karya Isma Sawitri adalah karya sastra yang merenungkan tentang peran penting laut dalam sejarah dan budaya bangsa Indonesia. Puisi ini menggambarkan laut sebagai simbol kebangsaan dan mengingatkan kita akan pentingnya menghormati dan memahami sejarah maritim Indonesia dalam pembentukan identitas nasional. Ini adalah pengingat akan kekayaan budaya dan sejarah yang menjadi bagian tak terpisahkan dari bangsa Indonesia.

Isma Sawitri
Puisi: Pantai Utara
Karya: Isma Sawitri

Biodata Isma Sawitri:
  • Isma Sawitri lahir pada tanggal 21 November 1940 di Langsa, Aceh.
© Sepenuhnya. All rights reserved.