Puisi: Syair Kesedihan (Karya Cecep Syamsul Hari)

Puisi: Syair Kesedihan Karya: Cecep Syamsul Hari
Syair Kesedihan


Kusadari malam itu, matamu kata-kata.
Pohon cemara sendiri dalam hujan,
mengubah kelopak-kelopak airmata jadi permainan cahaya.

Aku melihat seorang anak perempuan pada matamu yang ragu.
Mencoba helai demi helai sayap rapuh kupu-kupu;
bermimpi menyihir batang cemara
jadi sepotong coklat raksasa.

Hidup dan mati seorang penyair berkawan kata-kata.
Kata adalah ruh dan keajaiban;
keriangan dan kesedihan.

Sebab matamu kata-kata
malam itu, aku menjadi seorang pencinta.

Kutanggalkan tubuh penyairku dan kuciumi wangi
kerudung rambutmu.

Dari dunia yang murung,
Zamzam berkata, "Penyair tidak sedih karena ditinggalkan."

Tidak. Penyair adalah pemburu kesedihan.

Bagi penyair, kesedihan yang sempurna
sorga yang dijanjikan.

Hanya pencinta yang tidak pernah bersedih
karena ia tahu kelak akan ditinggalkan.

Seorang penyair dan seorang pencinta
mengembara dalam tubuhku.

Maka biarkan
kuiris matamu dengan puluhan kecupan.

Lukai aku dengan kesedihan.


1996-2006


Puisi Syair Kesedihan
Puisi: Syair Kesedihan
Karya: Cecep Syamsul Hari
© Sepenuhnya. All rights reserved.