Puisi: ? (Karya Ediruslan PE Amanriza)

Puisi "?" karya Ediruslan PE Amanriza menggambarkan momen penting yang menandai perpisahan atau kepergian seseorang.
?


inikah saatnya
tidurmu sepanjang malam akan menjadi lengang
ladang-ladang mimpimu punah terbakar
tinggal sehelai pelangi berjingkat di langit pagi
ambillah
balut lukamu, Sri


Sumber: Surat-Suratku kepada GN (1983)

Analisis Puisi:
Puisi "?" karya Ediruslan PE Amanriza menggambarkan momen penting yang menandai perpisahan atau kepergian seseorang.

Tema Puisi, Perpisahan dan Kehilangan: Puisi ini menciptakan atmosfer melankolis dan reflektif, dengan menyoroti momen perpisahan atau kehilangan. Tema ini dihadirkan melalui gambaran tentang tidur yang akan menjadi "lengang" dan "ladang-ladang mimpimu" yang punah.

Kesendirian Malam: Puisi ini menyoroti kesendirian malam sebagai waktu yang dapat memperkuat rasa kehilangan. Tidur yang panjang dan "ladang mimpimu" yang terbakar menciptakan citra kesunyian dan kehampaan.

Pelangi sebagai Simbol Harapan: Pelangi yang tersisa di langit pagi mungkin merupakan simbol harapan atau kenangan yang tetap hidup. Meskipun banyak yang hilang, adanya "sehelai pelangi" menunjukkan keindahan yang masih tersisa meskipun kepergian atau kehilangan.

Panggilan kepada Sri: Akhir puisi dengan kata-kata "ambillah, balut lukamu, Sri" memberikan kesan panggilan kepada seseorang yang mungkin merupakan tokoh sentral dalam perasaan kehilangan. "Balut lukamu" dapat diartikan sebagai cara untuk mengatasi atau mengobati rasa sakit akibat perpisahan.

Bahasa yang Simbolis dan Metaforis: Puisi ini menggunakan bahasa yang simbolis dan metaforis. "Ladang-ladang mimpimu punah terbakar" dapat diartikan sebagai kehilangan impian atau harapan yang hangus. Pilihan kata yang kaya memberikan kedalaman emosional pada puisi.

Pertanyaan "inikah saatnya": Pertanyaan yang terpampang pada awal puisi, "inikah saatnya," memberikan sentuhan misterius dan mengundang pembaca untuk merenung. Saatnya untuk apa? Pertanyaan ini membuka interpretasi dan mengarahkan pembaca pada tema kepergian atau perubahan.

Puisi ini menciptakan suasana yang mendalam dan puitis dalam merayakan atau meratapi momen perpisahan. Melalui penggunaan bahasa yang kreatif dan simbolisme yang kuat, puisi ini menyampaikan perasaan kehilangan dan harapan dalam wajah perubahan.

Ediruslan PE Amanriza
Puisi: ?
Karya: Ediruslan PE Amanriza

Biodata Ediruslan PE Amanriza:
  • Ediruslan PE Amanriza lahir pada tanggal 17 Agustus 1947 di  Bagan-siapiapi, Riau.
  • Ediruslan PE Amanriza meninggal dunia pada tanggal tanggal 3 Oktober 2001.
  • Ediruslan PE Amanriza adalah salah satu penulis puisi, cerita pendek, novel, dan esai sastra.
© Sepenuhnya. All rights reserved.