Puisi: Aku datang dari Tanah Hitam (Karya Budiman S. Hartoyo)

Puisi "Aku datang dari Tanah Hitam" mengajak pembaca untuk merenungkan asal-usul, hubungan dengan Tuhan, dan kekuatan dalam menghadapi tantangan ....
Aku datang dari Tanah Hitam

Aku datang dari Tanah Hitam
kulitku hitam, cadarku hitam

Darahku menggelegak di lumpur Tanzania
hatiku bergolak di gurun Arabia
Hidupku menggelepar di Afrika Hitam
Jiwaku bergetar di ambang Multazam

Aku menjelang dari jauh nun di seberang
menyurukkan nasibku yang terpuruk kelam
Kusibakkan cadarku hitam karna kepayang
melepas rindu mengecup Sang Batu Hitam

Aku datang dari Tanah Hitam 
mataku legam, nasibku kelam

Kuseret jiwaku dalam tawaf di ujung malam 
meniti butir tasbih hari-hariku sepi
Berdemper dalam saf Masjidilharam
menguak tabir rahsia janji Firdausi
 
Terseok kakiku lumpuh bersimpuh
menggenapkan cemasku dalam keluh
Akan sampaikah harapku dalam gumam riuh
akan terdengarlah doaku di galau rusuh
 
Perempuan hitam dari Tanah Hitam
berpesta mandi di Telaga Zamzam
Air mata bukan lagi miliknya
satu-satunya harta seberkas cahaya
 
Aku datang dari Tanah Hitam 
Labbaika Allahumma, aku datang

1992

Analisis Puisi:

Puisi "Aku datang dari Tanah Hitam" karya Budiman S. Hartoyo adalah sebuah karya yang memancarkan kekuatan identitas dan spiritualitas yang mendalam. Puisi ini mengeksplorasi tema-tema seperti asal-usul, perjalanan spiritual, dan pencarian makna kehidupan.

Identitas dan Asal-usul: Puisi ini dimulai dengan pernyataan "Aku datang dari Tanah Hitam," yang menggambarkan asal-usul dari penyair. Tanah hitam di sini bisa menjadi metafora untuk Afrika, dengan kulit dan cahaya mata hitam yang menjadi ciri fisik dari penyair. Ini mungkin juga mengacu pada hubungan dengan budaya dan sejarah Afrika, yang kaya akan warisan dan kekayaan.

Perjalanan Spiritual: Selama puisi, penyair menyampaikan perjalanan spiritualnya. Dia menyebutkan pengalaman-pengalaman seperti menggelegak di lumpur Tanzania, bergolak di gurun Arabia, dan mengalami tawaf di ujung malam. Ini menunjukkan bahwa perjalanan fisik juga menjadi perjalanan spiritual, di mana penyair mencari makna dan kebenaran dalam kehidupannya.

Hubungan dengan Tuhan: Puisi ini juga mengekspresikan hubungan yang erat antara penyair dengan Tuhan. Dengan menyebutkan "Sang Batu Hitam" dan melakukan tawaf di Masjidilharam, penyair menunjukkan pengabdian dan kecintaannya kepada Tuhan. Dia mencari penghiburan dan harapan dalam doa dan ibadahnya, mengungkapkan kerendahan hatinya di hadapan Yang Maha Kuasa.

Kekuatan Perempuan: Pada bagian terakhir puisi, penyair merujuk pada "Perempuan hitam dari Tanah Hitam" yang berpesta mandi di Telaga Zamzam. Meskipun hidup dalam kesulitan, dia masih menemukan kekuatan dan kecantikan dalam keberadaannya. Ini mencerminkan keteguhan dan ketabahan perempuan dalam menghadapi tantangan kehidupan.

Penghormatan dan Pengabdian: Puisi ini diakhiri dengan seruan "Labbaika Allahumma, aku datang," yang merupakan ungkapan pengabdian dan ketaatan kepada Tuhan. Ini menunjukkan kesediaan penyair untuk menjalani perintah Tuhan dan menerima kehendak-Nya dalam hidupnya.

Puisi "Aku datang dari Tanah Hitam" adalah sebuah karya yang menggambarkan perjalanan spiritual dan pencarian makna kehidupan. Dengan menggunakan gambaran-gambaran kuat dan bahasa yang menggugah, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan asal-usul, hubungan dengan Tuhan, dan kekuatan dalam menghadapi tantangan hidup.

Puisi Budiman S. Hartoyo
Puisi: Aku datang dari Tanah Hitam
Karya: Budiman S. Hartoyo

Biodata Budiman S. Hartoyo:
  • Budiman S. Hartoyo lahir pada tanggal 5 Desember 1938 di Solo.
  • Budiman S. Hartoyo meninggal dunia pada tanggal 11 Maret 2010.
  • Budiman S. Hartoyo adalah salah satu Sastrawan Angkatan 66.
© Sepenuhnya. All rights reserved.