Puisi: Aku (Karya Hartojo Andangdjaja)

Puisi "Aku" karya Hartojo Andangdjaja menggambarkan eksistensi dan pertanyaan tentang kesadaran diri dalam membentuk hidup seseorang.
Aku

Aku, hanyalah anak wayang
Menurut saja dimainkan Dalang
Di depan layar ditonton orang
Tapi aku juga Dalang,
Memainkan nafsu
Dan kadang menekan-menahan
Menguasai aku-aku.
Aku pun juga penonton wayang,
Menonton lakon di depan layar....

Anak wayang dimainkan Dalang
Dan ditonton orang,
Juga dalang,
Juga penonton wayang,
Itulah aku....

1945

Sumber: Kumpulan Puisi (2019)

Analisis Puisi:
Puisi "Aku" karya Hartojo Andangdjaja adalah sebuah eksplorasi yang dalam tentang identitas, peran, dan kontrol dalam kehidupan individu. Dalam puisi ini, penulis menggunakan metafora wayang untuk menggambarkan kompleksitas manusia dan perannya dalam kehidupan.

Metafora Wayang: Puisi ini menggunakan metafora wayang untuk menggambarkan kehidupan individu. Wayang adalah seni pertunjukan tradisional Indonesia di mana boneka-boneka atau karakter digerakkan oleh seorang dalang untuk menceritakan cerita. Dalam konteks puisi ini, individu dianggap sebagai "anak wayang," yaitu karakter yang dimainkan oleh seorang dalang (mungkin sebagai representasi takdir atau pengaruh eksternal).

Peran Ganda: Puisi ini menggambarkan peran ganda yang dimainkan oleh individu. Mereka adalah "anak wayang" yang dimainkan oleh dalang (mungkin sebagai simbol takdir atau pengaruh luar). Namun, mereka juga adalah "Dalang" dalam hidup mereka sendiri, yang memiliki kendali atas nafsu, tindakan, dan pilihan mereka. Ini mencerminkan pertanyaan tentang sejauh mana seseorang memiliki kendali atas hidupnya sendiri.

Dualitas: Puisi ini menggambarkan dualitas dalam eksistensi manusia. Individu memiliki peran dan kendali dalam hidup mereka, tetapi juga menjadi penonton dari cerita hidup mereka sendiri. Hal ini mencerminkan pertentangan antara bebas kehendak dan pengaruh luar yang dapat memengaruhi kehidupan seseorang.

Kesadaran Diri: Puisi ini mengeksplorasi kesadaran diri dan refleksi. Individu di dalam puisi ini menyadari peran ganda mereka dan kontradiksi dalam eksistensi mereka. Mereka mempertanyakan siapa sebenarnya mereka dan sejauh mana mereka memiliki kendali atas tindakan dan nafsu mereka.

Penonton Wayang: Puisi ini mencapai puncaknya dengan pernyataan bahwa individu juga adalah "penonton wayang." Ini mengisyaratkan bahwa mereka, seperti penonton wayang, dapat mengamati dan merenungkan perjalanan hidup mereka sendiri. Mereka adalah pengamat dalam cerita kehidupan mereka sendiri.

Puisi "Aku" karya Hartojo Andangdjaja adalah sebuah refleksi mendalam tentang peran, kendali, dan kompleksitas dalam kehidupan manusia. Dengan menggunakan metafora wayang, puisi ini menggambarkan dualitas dalam eksistensi individu dan pertanyaan tentang kesadaran diri dan pengaruh eksternal dalam membentuk hidup seseorang.

Puisi Hartojo Andangdjaja
Puisi: Aku
Karya: Hartojo Andangdjaja

Biodata Hartojo Andangdjaja:
  • Edjaan Tempo Doeloe: Hartojo Andangdjaja.
  • Ejaan yang Disempurnakan: Hartoyo Andangjaya.
  • Hartojo Andangdjaja lahir pada tanggal 4 Juli 1930 di Solo, Jawa Tengah.
  • Hartojo Andangdjaja meninggal dunia pada tanggal 30 Agustus 1990 (pada umur 60 tahun) di Solo, Jawa Tengah.
  • Hartojo Andangdjaja adalah salah satu Sastrawan Angkatan '66.
© Sepenuhnya. All rights reserved.