Puisi: Bendera Sepenuh Tiang (Karya Bambang Widiatmoko)

Puisi "Bendera Sepenuh Tiang" karya Bambang Widiatmoko menggambarkan semangat persatuan dalam keragaman yang menjadi inti dari identitas Indonesia.
Bendera Sepenuh Tiang


Setelah kenyang dengan akulturasi
Sejak masuknya Hindu, Budha, Islam, dan modernisasi
Mesti pertikaian juga tak pernah berhenti
Kini saatnya Indonesia membangun diri
Dengan pencapaian jatidiri
Dengan akar Budaya yang sejati.

Betapa pun bangsa dikenal melalui kebudayaan
Dengan berbagai macam suku bangsa
Dirangkai dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika
Tak perlu lagi engkau bertanya
Berapa bahasa daerah yang kita punya
Meski  beberapa diantaranya  telah tiada

Seandainya Indonesia adalah sebuah  lautan terbuka
Maka kita adalah pulau-pulau yang melindungi
Dari terpaan gelombang musim pancaroba
Seandainya Indonesia adalah seluas daratan
Maka kita adalah kota-kota terhubungan jalan raya
Dengan kibaran sang saka di setiap pintu gerbangnya.


Analisis Puisi:
Puisi "Bendera Sepenuh Tiang" karya Bambang Widiatmoko adalah sebuah karya yang merenungkan tentang identitas dan keberagaman budaya di Indonesia. Puisi ini mengeksplorasi elemen-elemen budaya yang merujuk pada sejarah, bahasa, dan keberagaman etnis di Indonesia.

Akulturasi Budaya: Puisi ini membuka dengan referensi terhadap akulturasi budaya di Indonesia sejak masuknya Hindu, Budha, Islam, dan modernisasi. Ini mencerminkan sejarah panjang negara ini dan pengaruh-pengaruh berbagai agama dan budaya dalam perkembangan masyarakatnya.

Pertikaian dan Pencarian Identitas: Penyair menyoroti bahwa akulturasi ini tidak selalu tanpa pertikaian. Ada konflik-konflik yang terjadi dalam sejarah yang menciptakan tantangan dalam mencari identitas nasional yang kuat. Puisi ini menegaskan bahwa saatnya bagi Indonesia untuk membangun dirinya dengan mencapai "jatidiri" dan mengakui "akar Budaya yang sejati."

Bahasa, Suku, dan Semboyan Bhinneka Tunggal Ika: Puisi ini mencatat keberagaman bahasa dan suku bangsa di Indonesia, namun mengingatkan pembaca tentang semboyan nasional, "Bhinneka Tunggal Ika," yang diterjemahkan sebagai "Berbeda-beda tetapi tetap satu." Ini mencerminkan semangat persatuan dalam keragaman, sebuah konsep yang menjadi landasan Indonesia sebagai negara.

Perlindungan Identitas Kultural: Dalam metafora, penyair menggambarkan Indonesia sebagai "pulau-pulau yang melindungi" atau "kota-kota terhubungan" yang memiliki "kibaran sang saka" di pintu gerbangnya. Ini mengindikasikan pentingnya melestarikan dan melindungi keberagaman budaya dan keberagaman etnis sebagai bagian dari identitas nasional yang kuat.

Bahasa dan Gaya Bahasa: Puisi ini menggunakan bahasa yang sederhana namun kuat, dengan gambaran dan metafora yang jelas. Ini memungkinkan penyair untuk menyampaikan pesannya dengan efektif, dan membuat puisi ini mudah dicerna oleh pembaca.

Puisi "Bendera Sepenuh Tiang" adalah pengingat akan pentingnya menghargai dan merayakan keberagaman budaya Indonesia. Ini menggambarkan semangat persatuan dalam keragaman yang menjadi inti dari identitas nasional Indonesia.

Puisi
Puisi: Bendera Sepenuh Tiang
Karya: Bambang Widiatmoko
© Sepenuhnya. All rights reserved.