Analisis Puisi:
Puisi "Buat Saudara Kandung" karya Hartojo Andangdjaja adalah suatu karya yang mencerminkan kerinduan, kehilangan, dan perubahan dalam kehidupan.
Kerinduan dan Kehilangan: Puisi ini menggambarkan rasa kerinduan yang mendalam terhadap seseorang yang disebut sebagai "Saudara." Kerinduan ini diperkuat oleh gambaran kehilangan yang kuat dalam puisi. Bahkan dalam penamaan "Saudara Kandung," terdapat rasa keakraban dan hubungan erat yang terputus.
Pertanda Perubahan: Puisi ini juga menciptakan pertanda tentang perubahan yang telah terjadi dalam kehidupan. Ladang-ladang yang tidak berbunga, orang-orang lemah, dan kekeringan mencerminkan perubahan negatif dalam kondisi lingkungan dan masyarakat. Hal ini bisa menggambarkan perubahan sosial, ekonomi, atau lingkungan yang memengaruhi kehidupan sehari-hari.
Kota dan Kemajuan: Puisi ini merujuk pada kota dan kemajuannya, yang disimbolkan oleh oto dan radio yang berisik. Hal ini mungkin menunjukkan konflik antara kehidupan pedesaan yang lebih sederhana dan tradisional dengan kemajuan teknologi yang datang dengan modernisasi.
Pertanyaan dan Penantian: Puisi ini penuh dengan pertanyaan retoris, terutama dengan penggunaan "ke manakah engkau, Saudara." Pertanyaan ini mencerminkan penantian yang panjang dan kebingungan atas keberadaan Saudara yang telah pergi atau menjauh.
Kesepian dan Kerinduan: Suasana kesepian juga terasa dalam puisi ini, terutama dalam gambaran anjing yang menangis panjang. Ini mungkin merujuk pada kehampaan dan kesepian yang dirasakan oleh penutur puisi dalam ketiadaan Saudara.
Puisi "Buat Saudara Kandung" adalah ungkapan perasaan kerinduan, kehilangan, dan perubahan dalam kehidupan. Ia menciptakan atmosfer yang sarat dengan pertanyaan, penantian, dan kebingungan, serta menyampaikan pesan tentang perubahan dalam kehidupan masyarakat pedesaan.
Biodata Hartojo Andangdjaja:
- Edjaan Tempo Doeloe: Hartojo Andangdjaja.
- Ejaan yang Disempurnakan: Hartoyo Andangjaya.
- Hartojo Andangdjaja lahir pada tanggal 4 Juli 1930 di Solo, Jawa Tengah.
- Hartojo Andangdjaja meninggal dunia pada tanggal 30 Agustus 1990 (pada umur 60 tahun) di Solo, Jawa Tengah.
- Hartojo Andangdjaja adalah salah satu Sastrawan Angkatan '66.