Puisi: Gagasan (Karya Rustam Effendi)

Puisi | Gagasan | Karya | Rustam Effendi | Berkebut ribut. Mendayu kayu/ disembar lelintar; tumbang batang/ Melulung: "tulung!", menakutkan kalbu ....
Gagasan


Berkebut ribut. Mendayu kayu
disembar lelintar; tumbang batang.
Melulung: "tulung!", menakutkan kalbu.
    Lah tunggang langgang, nak kiamat jagat
    Tetapi kami, berdua-dua
    Tiada nak jaga. Kuat kebat.

Nubari sari, dipadu rindu.
Lah satu kalbu; jab rasanya nyawa.
Jikalau engkau memangku aku,
gagasan pikiran, haram alam
di mata béta! Asmara Déwa!,
akh hilang bimbang, dimadu ciummu.


Catatan:
Jagat = bumi.


Sumber: Puitika Roestam Effendi dan Percikan Permenungan (2013)

Analisis Puisi:
Puisi "Gagasan" karya Rustam Effendi memiliki beberapa elemen yang menarik. Berikut adalah beberapa hal menarik dari puisi tersebut:
  1. Bahasa yang Kuat: Puisi ini menggunakan bahasa yang kuat dan ekspresif. Kata-kata seperti "berkebut ribut," "menakutkan kalbu," dan "dipadu rindu" menciptakan gambaran yang kuat dan intens dalam puisi ini. Bahasa yang digunakan memberikan kekuatan dan daya ungkap yang memikat.
  2. Kontras dan Tegangan Emosional: Puisi ini menciptakan kontras dan tegangan emosional antara kekacauan dan keheningan, kebingungan dan kepastian, serta kegelisahan dan kepuasan. Hal ini mencerminkan perjuangan dan dinamika dalam hubungan antara "aku" dan "engkau" dalam puisi ini.
  3. Puitis dan Romantis: Puisi ini menggambarkan suasana puitis dan romantis dengan menggabungkan gagasan pikiran dengan rasa asmara. Penggunaan kata-kata seperti "gagasan pikiran, haram alam" dan "dimadu ciummu" menciptakan suasana romantis yang mendalam.
  4. Keinginan untuk Bersatu: Puisi ini mencerminkan keinginan untuk bersatu dan menjadi satu dengan orang yang dicintai. Penyair merindukan memangku dan bersatu dengan orang yang diinginkannya, sehingga gagasan-gagasan pikiran dapat menyatu dengan rasa asmara.
Puisi "Gagasan" menggunakan bahasa yang kuat, menciptakan kontras dan tegangan emosional, menggambarkan suasana puitis dan romantis, serta mengungkapkan keinginan untuk bersatu. Puisi ini membangkitkan perasaan dan mengajak pembaca untuk merenungkan tentang hubungan antara gagasan dan cinta.

Rustam Effendi
Puisi: Gagasan
Karya: Rustam Effendi

Biodata Roestam Effendi:
  • Rustam Effendi lahir pada tanggal 13 Mei 1903 di Padang, Sumatra Barat.
  • Rustam Effendi meninggal dunia pada tanggal 24 Mei 1979 (pada usia 76) di Jakarta.
© Sepenuhnya. All rights reserved.