Puisi: Jalan Setapak (Karya Slamet Sukirnanto)

Puisi: Jalan Setapak Karya: Slamet Sukirnanto
Jalan Setapak


Limpahkan cahyamu! Bulan di ujung daun semak tidur di atas bukit
Terangilah jalan setapak ini, sirnakan kegelapan kekal, menghadang langkah
Betapa kan tiada cemas, di bawah jurang bagai kubur menganga
Di sampingku menyentuh tebing batu, dinding kukuh yang siap runtuh

Dekat punggung itu ada kelokan, lalu lintasan menurun
Pijar lentera desa, sekantong harapan dan kerikil berserakan
Makin jauh, makin kecil, sayup menepi, arus suara lirih dibungkus kabut
Adakah dirimu di sini atau di sana dekat dingin pagi
Darah daging bergetar atau tinggal lelap damai mengayuh gelap

Limpahkan keheninganmu! Panjangkan waktu, tempat aku berteduh
Menghirup dingin malam, membasuh luka yang kubawa dari jauh
Menuju gemercik kali di lembah, bagai masa sukma tak putus berdesah
Mendesak batin yang gaduh, tersisa di balik baju lusuh!


Perbawati, 27 Oktober 1977

Sumber: Luka Bunga (1991)


Puisi Slamet Sukirnanto
Puisi: Jalan Setapak
Karya: Slamet Sukirnanto

Biodata Slamet Sukirnanto:
  • Slamet Sukirnanto lahir pada tanggal 3 Maret 1941 di Solo.
  • Slamet Sukirnanto meninggal dunia pada tanggal 23 Agustus 2014 (pada umur 73 tahun).
  • Slamet Sukirnanto adalah salah satu Sastrawan Angkatan 66.
© Sepenuhnya. All rights reserved.