Puisi: Johor (Karya Slamet Sukirnanto)

Puisi "Johor" karya Slamet Sukirnanto membawa pembaca dalam perjalanan melalui gambaran puitis yang sarat dengan makna dan emosi.
Johor


Kupanggil saja
Datin. Kerudung kuning
Dikibas angin.
Dibentang sepanjang selat
Puan. Perahu tua ini
Beringsut dan berkeringat
Datang merapat
Mendarat di sudut dermaga
Membawa muatan luka
Yang dibawa dari seberang sana!

Johor Bahru, 12 Maret 2001

Sumber: Gergaji (2001)

Analisis Puisi:
Puisi adalah bentuk seni yang menggambarkan ekspresi perasaan, pemikiran, dan imajinasi seorang penyair. Salah satu puisi yang menarik untuk dianalisis adalah puisi "Johor" karya Slamet Sukirnanto. Puisi ini membawa pembaca dalam perjalanan melalui gambaran puitis yang sarat dengan makna dan emosi.

Gaya Bahasa Puitis: Puisi ini memanfaatkan gaya bahasa puitis dengan penggunaan imaji yang kuat. Misalnya, gambaran Datin dengan kerudung kuning yang dikibas angin memberikan kesan keanggunan dan kelembutan. Selain itu, perahu tua yang berkeringat dan beringsut menciptakan gambaran hidup pada objek mati, memberikan nuansa kehidupan pada setiap unsur dalam puisi.

Penggunaan Metafora: Penyair menggunakan metafora untuk menyampaikan makna yang mendalam. Perahu tua yang "membawa muatan luka" dapat diartikan sebagai beban emosional atau pengalaman pahit yang dibawa oleh orang yang melakukan perjalanan tersebut.

Perjalanan dan Penderitaan: Tema perjalanan tampak dominan dalam puisi ini. Perahu tua melambangkan sebuah perjalanan hidup, sementara selat menjadi metafora untuk rintangan atau cobaan. Penderitaan atau luka yang dibawa oleh perahu mencerminkan pengalaman hidup yang sulit dan penuh tantangan.

Keindahan dan Kegelapan: Meskipun terdapat keindahan dalam gambaran Datin dengan kerudung kuning, namun keberadaannya diiringi oleh kegelapan yang terasa melalui muatan luka yang dibawa oleh perahu tua. Ini menciptakan kontras antara keceriaan dan kesedihan, menghadirkan dimensi emosional yang kaya dalam puisi.

Pesan dan Makna
Puisi "Johor" menyampaikan pesan tentang perjalanan hidup yang penuh dengan tantangan dan penderitaan. Meskipun ada keindahan dalam setiap langkah perjalanan, namun muatan luka dan beban emosional tidak terelakkan. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan kehidupan dan mengenali kekuatan yang muncul dari setiap pengalaman, baik suka maupun duka.

Melalui penggunaan bahasa puitis yang kaya dan imajinatif, Slamet Sukirnanto berhasil menciptakan puisi yang mendalam dan bermakna. Puisi "Johor" bukan hanya sekadar rangkaian kata-kata, melainkan perjalanan emosional yang membawa pembaca meresapi keindahan dan penderitaan dalam hidup. Puisi ini menunjukkan bahwa setiap perjalanan memiliki makna tersendiri, dan dalam setiap luka terdapat kekuatan yang dapat membentuk karakter dan ketahanan diri.

Puisi Slamet Sukirnanto
Puisi: Johor
Karya: Slamet Sukirnanto

Biodata Slamet Sukirnanto:
  • Slamet Sukirnanto lahir pada tanggal 3 Maret 1941 di Solo.
  • Slamet Sukirnanto meninggal dunia pada tanggal 23 Agustus 2014 (pada umur 73 tahun).
  • Slamet Sukirnanto adalah salah satu Sastrawan Angkatan 66.
© Sepenuhnya. All rights reserved.