Puisi: Kwatrin Tak Bernama (Karya Hartojo Andangdjaja)

Puisi "Kwatrin Tak Bernama" karya Hartojo Andangdjaja mengajak pembaca untuk merenungkan tentang keindahan kenangan masa lalu dan keinginan untuk ...
Kwatrin Tak Bernama

Alangkah amannya kita di sini
jika tak ada lagi mata yang mengintai
kita berdua jadi bocah kembali
di sini di lingkung padi mengalun permai

Apalah salahnya, sesekali kita berlupa
sesekali kita kembali jadi bocah manja
tidak tahu bencana yang bakal tiba
tidak sempat berpikir tentang dosa

Kita bisa bercerita di sini tentang apa saja
aku tentang rumahku jauh di kota
engkau tentang kucingmu si belang tiga warna
atau ayammu yang mati dekat perigi tua

Dan jika angin mengalir perlahan dari bukit-bukit selatan
membawa desir suara air di tepi hutan
kita terdiam: matamu memandang sepotong awan
dan hatiku terbenam dalam genangan jernih sebuah impian

Sumber: Buku Puisi (1973)

Analisis Puisi:

Puisi "Kwatrin Tak Bernama" karya Hartojo Andangdjaja adalah sebuah karya yang menggambarkan suasana kedamaian dan kebebasan dalam kenangan masa kecil. Melalui bahasa yang sederhana namun menggugah, penyair mengajak pembaca untuk merenungkan tentang keindahan kenangan masa lalu dan keinginan untuk kembali ke keadaan yang penuh kedamaian.

Nostalgia Masa Kecil: Puisi ini membawa pembaca ke suasana masa kecil yang penuh kebebasan dan keceriaan. Penyair menggambarkan betapa amannya kedua tokoh dalam puisi ini ketika mereka berdua kembali menjadi bocah dan menikmati keindahan alam di sekitar mereka. Ini menciptakan gambaran nostalgia yang menghangatkan hati dan mengajak pembaca untuk merenungkan kenangan indah dari masa kecil mereka sendiri.

Kebebasan dan Ketenangan: Penyair menggambarkan suasana kebebasan dan ketenangan di tempat yang tenang, jauh dari hiruk pikuk kehidupan modern. Di sini, mereka berdua dapat melupakan segala masalah dan dosa, dan hanya menikmati momen kebersamaan di tengah lingkungan alam yang damai dan indah. Ini menciptakan gambaran tentang keinginan manusia untuk menemukan kedamaian dan ketenangan di tengah kehidupan yang penuh dengan kesibukan dan tekanan.

Cerita-Cerita Kenangan: Penyair menggambarkan kedua tokoh dalam puisi ini saling berbagi cerita tentang kenangan masa lalu mereka. Mereka menceritakan tentang rumah, hewan peliharaan, dan kenangan-kenangan lain yang membawa mereka kembali ke masa kecil mereka. Ini menciptakan suasana keakraban dan keintiman antara kedua tokoh, serta menggugah ingatan akan kenangan yang berharga dalam kehidupan.

Keindahan Alam dan Imajinasi: Puisi ini juga menggambarkan keindahan alam dan kekuatan imajinasi dalam menciptakan suasana yang magis dan penuh inspirasi. Suara angin, air di tepi hutan, dan awan yang melayang-layang menciptakan gambaran tentang keindahan alam yang memukau, sementara impian yang terbenam dalam genangan jernih menunjukkan kekuatan imajinasi dalam menciptakan dunia yang penuh warna dan keajaiban.

Dengan demikian, puisi "Kwatrin Tak Bernama" adalah sebuah penggambaran yang indah tentang nostalgia masa kecil, kebebasan, dan keindahan alam. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan tentang keindahan dan keberkahan dalam kenangan masa lalu, serta keinginan untuk kembali ke keadaan yang penuh kedamaian dan kebebasan.

Puisi Hartojo Andangdjaja
Puisi: Kwatrin Tak Bernama
Karya: Hartojo Andangdjaja

Biodata Hartojo Andangdjaja:
  • Edjaan Tempo Doeloe: Hartojo Andangdjaja.
  • Ejaan yang Disempurnakan: Hartoyo Andangjaya.
  • Hartojo Andangdjaja lahir pada tanggal 4 Juli 1930 di Solo, Jawa Tengah.
  • Hartojo Andangdjaja meninggal dunia pada tanggal 30 Agustus 1990 (pada umur 60 tahun) di Solo, Jawa Tengah.
  • Hartojo Andangdjaja adalah salah satu Sastrawan Angkatan '66.
© Sepenuhnya. All rights reserved.