Puisi: Lautan (Karya Rustam Effendi)

Puisi "Lautan" karya Rustam Effendi adalah refleksi yang dalam tentang kebesaran dan misteri lautan, serta perbandingan filosofis antara kehidupan ...
Lautan

Terdengar derai ombak, bercerai,
Terhampar ke pantai, sorai terurai.
Mengaum deram, derum lautan,
Walaupun di dalam malam yang kelam.

Terbentang muka, alun tiada,
Tergenang segara, tida' terduga
Menyanam air, dalam arusan,
Satupun ta’ mungkin, dapat menyilam.

Demikianlah konon lautan hidup,
Bersabung ombak sebelah ke luar,
Bercatur rasaian, senang dan sukar.

Bagaimanakah artinya rahasia hidup?
Apakah ujud manusia bernyawa?
Seorang pun tiada mungkin menduga.

Sumber: Puitika Roestam Effendi dan Percikan Permenungan (2013)

Analisis Puisi:
Puisi "Lautan" karya Rustam Effendi adalah refleksi yang dalam tentang kebesaran dan misteri lautan, serta perbandingan filosofis antara kehidupan manusia dan lautan.

Imaji Lautan: Penyair menggunakan imaji yang kaya tentang lautan untuk menciptakan gambaran yang hidup dan kuat dalam pikiran pembaca. Derai ombak, sorai terurai, dan mengaum deram lautan memberikan gambaran yang jelas tentang kekuatan dan keagungan lautan.

Keajaiban dan Misteri: Puisi ini menyampaikan keajaiban alam dan misteri yang terkandung dalam lautan. Meskipun lautan begitu besar dan kuat, masih ada aspek-aspek yang tetap misterius dan tidak terduga, seperti arusan yang tak terduga dan alun yang tiada.

Perbandingan dengan Kehidupan Manusia: Penyair membandingkan kehidupan manusia dengan lautan, menggambarkan kehidupan sebagai "lautan hidup". Seperti lautan yang memiliki gelombang yang berbeda-beda, kehidupan juga penuh dengan liku-liku, tantangan, dan kejutan yang tidak terduga.

Pertanyaan Filosofis: Puisi ini mengajukan pertanyaan-pertanyaan filosofis tentang makna dan tujuan kehidupan manusia. Apakah ada arti rahasia di balik kehidupan? Bagaimana sifat manusia yang hidup? Pertanyaan-pertanyaan ini merangsang pembaca untuk merenungkan esensi dan keberadaan manusia di dunia.

Keabadian dan Keterbatasan Manusia: Puisi ini menunjukkan bahwa meskipun manusia memiliki keinginan untuk memahami rahasia kehidupan, ada keterbatasan dalam pemahaman manusia. Sebagaimana dikatakan dalam puisi, "Seorang pun tiada mungkin menduga", menyiratkan bahwa ada segi-segi kehidupan yang tidak dapat dijangkau atau dipahami sepenuhnya oleh manusia.

Secara keseluruhan, puisi "Lautan" adalah pengamatan filosofis tentang kehidupan, kemisteriusan alam, dan keterbatasan manusia dalam memahami esensi keberadaan. Rustam Effendi dengan indah menggambarkan hubungan yang kompleks antara manusia dan alam semesta yang luas.

Rustam Effendi
Puisi: Lautan
Karya: Rustam Effendi

Biodata Roestam Effendi:
  • Rustam Effendi lahir pada tanggal 13 Mei 1903 di Padang, Sumatra Barat.
  • Rustam Effendi meninggal dunia pada tanggal 24 Mei 1979 (pada usia 76) di Jakarta.
© Sepenuhnya. All rights reserved.