Puisi: Mencahari (Karya Rustam Effendi)

Puisi | Mencahari | Karya | Rustam Effendi | Bersalut ratna diselang emas berhari-hari/ Itulah kalung perjalanan hidupku/ membenturkan kesenangan ....
Mencahari


Bersalut ratna diselang emas berhari-hari,
    Itulah kalung perjalanan hidupku;
membenturkan kesenangan cahaya nubari.
    Tiadalah pernah digetus pilu, rantaian mutu.

Menggeleng hati, menampik kata yang béta sebut.
    Timbullah kurang di untaian permata,
Meranggutkan gembiraku ke dalam selaput
    menungan dada. Menurut béta sepanjang deta!

Seperti sayap rajawali datang menyerang kalbu,
    menutup sinar persenyuman sejahtera,
        demikian kegelapan di dalam hatiku.

Seperti buta mencahari jalan, meraba-raba,
    begitu béta bergontaian seorangku,
        menuruti “Kebenaran” tujuan bangsaku.


Catatan:
Deta = detik.

Sumber: Puitika Roestam Effendi dan Percikan Permenungan (2013)

Analisis Puisi:
Puisi "Mencahari" karya Rustam Effendi memiliki beberapa elemen yang menarik. Berikut adalah beberapa hal menarik dari puisi tersebut:
  1. Gambaran Perjalanan Hidup: Puisi ini menggambarkan perjalanan hidup dengan menggunakan metafora kalung yang bersalut ratna dan diselang emas. Kalung tersebut melambangkan pengalaman-pengalaman hidup yang berharga dan berkilauan. Gambaran ini menciptakan gambaran keindahan dan kemewahan dalam perjalanan hidup.
  2. Konflik Batin dan Pilihan: Puisi ini mencerminkan konflik batin dan pertentangan dalam membuat pilihan. Penyair menggambarkan ketidakterpenuhan dan ketidakpuasan dalam mencari kebahagiaan dan memilih antara kesenangan dan kebenaran. Hal ini menciptakan perasaan gelisah dan perenungan tentang arti hidup dan tujuan seseorang.
  3. Bahasa yang Menggugah: Puisi ini ditulis dengan bahasa yang menggugah dan puitis. Penggunaan kata-kata seperti "membenturkan kesenangan cahaya nubari" dan "menutup sinar persenyuman sejahtera" menciptakan gambaran yang kuat dan mendalam. Bahasa puisi ini membangkitkan imajinasi dan emosi pembaca.
  4. Identitas dan Kesetiaan: Puisi ini menyoroti pentingnya memiliki identitas dan kesetiaan pada nilai-nilai dan tujuan hidup. Penyair menggambarkan dirinya sebagai "seorangku" yang mencari kebenaran dan menaati tujuan bangsanya. Hal ini menunjukkan pentingnya memiliki integritas dan loyalitas terhadap nilai-nilai yang diyakini.
Secara keseluruhan, puisi "Mencahari" karya Rustam Effendi menggambarkan perjalanan hidup, konflik batin, dan pentingnya identitas dan kesetiaan. Puisi ini menghadirkan pertanyaan dan refleksi tentang arti hidup dan nilai-nilai yang kita anut.

Rustam Effendi
Puisi: Mencahari
Karya: Rustam Effendi

Biodata Roestam Effendi:
  • Rustam Effendi lahir pada tanggal 13 Mei 1903 di Padang, Sumatra Barat.
  • Rustam Effendi meninggal dunia pada tanggal 24 Mei 1979 (pada usia 76) di Jakarta.
© Sepenuhnya. All rights reserved.