Sumber: Puitika Roestam Effendi dan Percikan Permenungan (2013)
Analisis Puisi:
Beberapa hal yang menarik dari puisi "Pucuk Kayu" karya Rustam Effendi adalah:
- Pemakaian Bahasa dan Irama: Puisi ini menggunakan bahasa yang indah dan irama yang memikat. Penggunaan repetisi dan pola irama yang konsisten menciptakan aliran dan keharmonisan dalam puisi.
- Penggambaran Malam yang Kelam dan Tenang: Puisi ini menggambarkan suasana malam yang gelap dan tenang. Dengan menggunakan kata-kata seperti "diam malam yang kelam" dan "tenang sawang yang lapang," puisi ini menciptakan gambaran atmosfer yang sepi dan mendalam.
- Kontras Antara Keheningan dan Kepayahan: Puisi ini menciptakan kontras antara keheningan dan ketenangan yang terlihat di sekeliling dengan kelemahan yang dirasakan oleh subjek puisi. Ada perasaan lemah, letih, dan bimbang yang menciptakan ketegangan emosional dalam puisi.
- Pemakaian Personifikasi: Puisi ini menggunakan personifikasi pada kata-kata seperti "mata nan sama kita mengurai" dan "rasia sama kita mengenang." Hal ini memberikan kehidupan dan karakter pada objek-objek dalam puisi.
Puisi "Pucuk Kayu" karya Rustam Effendi menggambarkan perasaan kelemahan dan ketegangan dalam suasana malam yang gelap dan tenang. Penggunaan bahasa yang indah, irama yang memikat, dan kontras antara keheningan dan kepayahan menciptakan pengalaman emosional yang mendalam bagi pembaca.