Puisi: Bahasa, Bangsa (Karya Muhammad Yamin)

Puisi "Bahasa, Bangsa" karya Muhammad Yamin mencerminkan perasaan cinta, kepedulian, dan kebanggaan terhadap bahasa dan bangsa.
Bahasa, Bangsa


Was du ererbt von deinen Vätern,
Erwirb es, umes zu besitzen.
- Goethe


Selagi kecil berusia muda
Tidur si anak di pangkuan bunda,
Ibu bernyanyi, lagu dan dendang
Memuji si anak banyaknya sedang.

Berbuai sayang malam dan siang,
Buaian tergantung di tanah moyang.
Terlahir di bangsa, berbahasa sendiri
Diapit keluarga kanan dan kiri.

Besar budiman di tanah Melayu
Berduka suka, sertakan sayu;
Perasaan serikat menjadi berpadu,
Dalam bahasanya, permai merdu.

Meratap menangis bersuka raya
Dalam bahagia bala dan baya;
Bernafas kita pemanjangkan nyawa,
Dalam bahasa sambungan jiwa,
Di mana Sumatera, di situ bangsa,
Di mana Perca, di sana bahasa.

Andalasku sayang, jana-bejana,
Sejakkan kecil muda teruna,
Sampai mati berkalang tanah
Lupa ke bahasa, tiadakan pernah,
Ingat pemuda, Sumatera malang
Tiada bahasa, bangsa pun hilang.


Jong Sumatra, 1921

Sumber: Sandjak-Sandjak Muda Mr. Muhammad Yamin (1954)

Analisis Puisi:
Puisi "Bahasa, Bangsa" karya Muhammad Yamin adalah sebuah puisi yang ditulis pada tahun 1921. Puisi ini menggambarkan perasaan rindu penyair terhadap identitas bangsa. Di dalam puisi ini penyair menyerukan untuk mencintai bahasa dan bangsa kita dengan mengutip kata-kata Wolfgang von Goethe: “Was du ererbt von deinen Vatern hast, erwirb es um zu besitzen.”

Puisi ini juga berisi pesan-pesan nasionalisme dan patriotisme, menyerukan untuk menjaga dan melestarikan bahasa dan budaya bangsa. Beberapa hal yang menarik dari puisi "Bahasa, Bangsa" karya Muhammad Yamin adalah:
  1. Penghargaan terhadap Bahasa: Puisi ini menekankan pentingnya bahasa sebagai identitas dan kekuatan sebuah bangsa. Bahasa dianggap sebagai sarana untuk menyatukan orang-orang dalam sebuah perasaan persatuan, kebersamaan, dan kebanggaan.
  2. Peranan Bahasa dalam Budaya: Puisi ini menggambarkan betapa bahasa memiliki peranan yang penting dalam mempertahankan dan mewariskan budaya. Bahasa menjadi alat untuk menyampaikan nilai-nilai, tradisi, dan warisan budaya kepada generasi yang akan datang.
  3. Perpaduan dan Persatuan: Puisi ini menyiratkan pentingnya persatuan dan perpaduan dalam masyarakat yang beragam. Bahasa dianggap sebagai penghubung yang merangkul keberagaman dan menciptakan rasa solidaritas di antara individu-individu dalam bangsa.
  4. Pengaruh Bahasa dalam Keberlangsungan Bangsa: Puisi ini menekankan bahwa keberadaan bahasa yang kuat dan terpelihara dengan baik merupakan faktor krusial dalam kelangsungan hidup sebuah bangsa. Hilangnya bahasa dapat menyebabkan hilangnya identitas dan keberadaan bangsa itu sendiri.
Puisi ini mencerminkan perasaan cinta, kepedulian, dan kebanggaan terhadap bahasa dan bangsa. Muhammad Yamin menekankan pentingnya memahami dan melestarikan bahasa sebagai aspek fundamental dari identitas dan keberadaan suatu bangsa.

Muhammad Yamin
Puisi: Bahasa, Bangsa
Karya: Muhammad Yamin

Biodata Muhammad Yamin:
  • Muhammad Yamin lahir pada tanggal 24 Agustus 1903 di Talawi, Sawahlunto, Sumatra Barat.
  • Muhammad Yamin meninggal dunia pada tanggal 17 Oktober 1962 di Jakarta (dimakamkan di Talawi, Sawahlunto, Sumatra Barat).
© Sepenuhnya. All rights reserved.