Puisi: Buih (Karya Siti Nuraini)

Puisi "Buih" karya Siti Nuraini menyajikan gambaran perjalanan hidup manusia melalui metafora pelayaran. Dengan bahasa yang indah dan makna ....
Buih


Kami berlayar: kapal, aku, dan awan
Pelabuhan, pantai, lambai satu-tangan

Melepas ikatan. Di mana air membuih bebas
Meluas pandangan. Kami berlayar!

Bagi kita: aku, engkau, bagi engkau dan aku
juga demikian. Kelembutan pagi berangkat pudar
Semua kata dan perbuatanmu saling manisnya bertengkar
Kian rapuh kepercayaan. Seharga senyum yang lalu
Lengkungan langit, luasan laut
Bertemu pandang di pelupuk hari
Sebenang warna sayup melingkar
Menafaskan kasih angin murni
Meningkat rasa, kekecilan menepi

Lengkungan langit keluasan laut
Benda kerdil di tengah-tengahnya


Sumber: Poedjangga Baroe (1949)

Analisis Puisi:
Puisi "Buih" karya Siti Nuraini merupakan karya sastra yang sarat dengan makna dan citra yang mendalam. Puisi ini mengeksplorasi perjalanan hidup manusia, perubahan dalam hubungan, dan keindahan alam.

Tema dan Motif: Puisi "Buih" menggambarkan perjalanan hidup yang penuh dengan liku-liku, diwakili oleh metafora pelayaran. Tema utamanya melibatkan kelembutan pagi yang perlahan pudar, mencerminkan kerapuhan hubungan antarmanusia. Motif pelabuhan, pantai, dan lambai satu-tangan menciptakan gambaran perpisahan dan kehilangan.

Bahasa dan Gaya Bahasa: Bahasa yang digunakan dalam puisi ini sederhana namun sarat dengan makna. Pemilihan kata yang tepat memberikan keindahan dan kedalaman pada setiap baris. Gaya bahasa seperti metafora dan personifikasi memberikan dimensi ekstra pada puisi, mengundang pembaca untuk merenung lebih dalam.

Ritme: Ritme yang dihasilkan oleh penggunaan kata-kata menciptakan alur yang mengalir seperti perjalanan kapal di laut. Bait pertama menunjukkan awal perjalanan, sedangkan bait-bait berikutnya menggambarkan perubahan dan perjalanan emosional.

Imaji dan Metafora: Imaji pelabuhan, pantai, dan lambai satu-tangan menciptakan citra yang kuat tentang perpisahan dan kebebasan. Metafora "air membuih bebas" merujuk pada pembebasan dari ikatan yang menghambat, sementara "Lengkungan langit keluasan laut" mengekspresikan keindahan alam dan kompleksitas kehidupan.

Kesan dan Makna: Puisi ini menggambarkan realitas kehidupan yang kompleks dengan segala pergulatan emosionalnya. Perubahan dalam hubungan, kerapuhan kepercayaan, dan keindahan alam dijadikan satu dalam karya ini. Pembaca diundang untuk merenung tentang arti kehidupan, perjalanan, dan keberagaman manusia.

Puisi "Buih" karya Siti Nuraini adalah karya sastra yang memukau dengan menyajikan gambaran perjalanan hidup manusia melalui metafora pelayaran. Dengan bahasa yang indah dan makna yang mendalam, puisi ini mengeksplorasi tema-tema universal seperti perubahan, perpisahan, dan keindahan alam. Puisi ini akan terus memikat pembaca dengan kedalaman maknanya yang dapat diinterpretasikan secara beragam.

Siti Nuraini
Puisi: Buih
Karya: Siti Nuraini

Biodata Siti Nuraini:
  • Nama lengkap Siti Nuraini adalah Siti Nuraini Yatim;
  • Siti Nuraini lahir pada tanggal 6 Juli 1930 di Padang, Sumatra Barat;
  • Siti Nuraini merupakan salah satu Sastrawan Angkatan 45.
© Sepenuhnya. All rights reserved.