Puisi: Bunda dan Anak (Karya Rustam Effendi)

Puisi Bunda dan Anak" karya Rustam Effendi menggambarkan dinamika hubungan antara seorang ibu dan anak, dari momen kebersamaan hingga konflik dan ...
Bunda dan Anak

Masak jambak,
buah sebuah
diperam alam di ujung dahan.
Mérah darah
beruris uris,
bendéra masak bagi seléra.

Lembut umbut,
disantap sayap.
Keroak pipi pengobat haus.
Harum baun
sumarak jambak.
Di bawah pohon terjatuh ranum.

Lalu ibu
di pokok pohon.
Tertarung hidung, terjatuh mata
pada pala,
tinggal sepanggal.
Terpercik liur di bawah lidah.

Belum jambu
masuk direguk,
terkenang anak, terkalang dirangkung.
Dalam talam,
bunda bersimpan
menanti put'ra si bungsu sulung.

Anak lasak
tersera-sera,
Budan berlari mengambil jambu.
Ibu suguh
buah sebuah,
sedapnya sama dirasa ibu.

Rengut sunut,
merajuk... Rajuk.
Bakhil disangka cintanya bunda.
Keluar pagar
jambu dilémpar.
Ibu berdiam, mengurut dada.

Sumber: Puitika Roestam Effendi dan Percikan Permenungan (2013)

Analisis Puisi:
Puisi "Bunda dan Anak" karya Rustam Effendi adalah sebuah karya yang menggambarkan hubungan antara seorang ibu dan anak dengan berbagai nuansa emosional.

Gaya Bahasa dan Imaji: Penyair menggunakan bahasa yang kaya dan imaji yang kuat untuk menggambarkan momen-momen dalam hubungan ibu dan anak. Kata-kata seperti "masak jambak", "merah darah", dan "lembut umbut" menciptakan gambaran yang jelas tentang keadaan alam dan buah-buahan yang dijelaskan.

Hubungan Antara Ibu dan Anak: Puisi ini menggambarkan momen intim antara seorang ibu dan anak. Ibu dengan lembut memberikan buah kepada anaknya, dan mereka berbagi momen kebersamaan di bawah pohon. Namun, ada juga unsur ketegangan dan perasaan terluka dalam hubungan mereka, terutama ketika anak merasa bahwa ibunya tidak murah hati.

Simbolisme Jambu: Buah jambu dalam puisi ini dapat diinterpretasikan sebagai simbol dari kehidupan dan kebaikan yang diberikan oleh ibu kepada anaknya. Jambu juga bisa mencerminkan kesuburan, keberlimpahan, dan kasih sayang.

Ketegangan dalam Hubungan: Meskipun ada momen kebersamaan dan keintiman, puisi ini juga menyoroti ketegangan dan ketidaksepahaman antara ibu dan anak. Anak merajuk dan menganggap ibunya tidak murah hati, sementara ibu mengalami perasaan terluka oleh sikap anaknya.

Pengorbanan Seorang Ibu: Meskipun disangka bakhil, ibu tetap menghadapi sikap anaknya dengan kesabaran dan pengertian. Dia tetap mengutamakan kebaikan anaknya, meskipun hatinya mungkin terluka.

Konflik dan Keselarasan: Puisi ini menciptakan suasana konflik antara ibu dan anak, tetapi juga menunjukkan keinginan untuk keselarasan dan kebersamaan. Meskipun ada ketidaksepahaman, hubungan ibu dan anak tetap dijaga dengan kasih sayang dan pengorbanan.

Dengan demikian, puisi "Bunda dan Anak" karya Rustam Effendi adalah sebuah karya yang menggambarkan dinamika hubungan antara seorang ibu dan anak, dari momen kebersamaan hingga konflik dan perasaan yang terluka, namun tetap diwarnai dengan kasih sayang dan pengorbanan.

Rustam Effendi
Puisi: Bunda dan Anak
Karya: Rustam Effendi

Biodata Roestam Effendi:
  • Rustam Effendi lahir pada tanggal 13 Mei 1903 di Padang, Sumatra Barat.
  • Rustam Effendi meninggal dunia pada tanggal 24 Mei 1979 (pada usia 76) di Jakarta.
© Sepenuhnya. All rights reserved.