Fantasi Siang
Duduk di beranda tengah dan langit memangku
Tungku api. Matahari seperti sedang membakar
Poci dan cangkir tembikar. Menyerang laut dan
Danau kopi. Fantasi kita pun menulis cerita api
Dan burung-burung segera kembara sebelum
Menjelma abu dan bara rokok. Sekawanan ikan
Menjauh dari pantai sebelum menjadi buih
Daun-daun kuning seketika. Gugur sebelum
Rontok tiba. Angkasa mengobarkan satu nyala
Seorang anak menangis sampai suaranya habis
Berdoa agar cuaca segera berubah warna
Tapi angin dan hujan tak memberi jawaban
Selain buah kelapa yang jatuh di kepala. Pecah
1996
Puisi: Fantasi Siang
Karya: Beni R. Budiman
Catatan:
- Beni R. Budiman lahir di desa Dawuan, Kadipaten, Majalengka, pada tanggal 10 September 1965.
- Beni R. Budiman meninggal dunia di Bandung pada tanggal 3 Desember 2002.
Baca juga: Puisi Perjuangan Pahlawan