Puisi: Kepak Waktu (Karya Fridolin Ukur)
Puisi: Kepak Waktu
Karya: Fridolin Ukur
Kepak Waktu
Sajak ulang tahun Sri ke-66
(I)
Detik kembali membuka sayap
mengepak-ngepak
membawa tiupan angin
hembusan panjang napas waktu
di perbatasan ini engkau menghitung waktu
dalam gaung tahun bergema tahun
menanti tibanya hari ini
ketika kau bisa berucap:
"usiaku enam enam!"
Lembar-lembar tahun yang jatuh
berkisah tentang kefanaan yang lewat,
tentang hujan yang renai-renai basah
tentang kemarau yang membakar hutan
tentang mentari yang memberi kehidupan
tentang embun dicumbu fajar
lalu sajak-sajak tua
tak sanggup membagi senyum
pada hari-hari yang risau;
tapi tiang-tiang waktu tak pernah peduli,
berderet anggun tegak berdiri
tempat menaut tali perahu mimpi
terentang panjang
antara ketekunan dan kesetiaan
biarkan bumi bergegas lalu, Sri
dengan kesementaraan yang hanya sejenak,
tapi kita tetap tegar siaga
menjalani usia yang masih tersisa;
karena kasih adalah purnama kita,
karena cinta adalah mentari kita
(II)
Ini bukan kupu-kupu kertas
yang tergantung jadi pajangan;
Ini kupu-kupu putih
yang singgah di rumah kita
membawa pertanda
ada suka
ada gita
menggelar cerita
haru-haru
kembali baru
seperti dulu,
ketika musim berganti
kuncup-kuncup bunga mekar berseri
dan sepi, tak lagi berdiri di sudut sunyi
Hari ini adalah harimu, Sri
Hari kau menjumlah tahun,
merangkai waktu
sambil menonton telenovela
untuk kau ceritakan padaku nanti
akhir kisah Rosalinda!
Lalu malam ini
kita nyalakan sebuah lilin
kita tembangkan senandung puja
ucap syukur atas waktu yang tergenggam
dalam usia yang kian ranum;
kita nikmati irama kehidupan
anugerah Tuhan!
Depok, 13 Oktober 1999
Puisi: Kepak Waktu
Karya: Fridolin Ukur
Catatan:
- Fridolin Ukur lahir di Tamiang Layang, Kalimantan Tengah, pada tanggal 5 April 1930.
- Fridolin Ukur meninggal di Jakarta, pada tanggal 26 Juni 2003 (pada umur 73 tahun).