Puisi: Mengenyam Senja Silam (Karya A. Munandar)

Puisi "Mengenyam Senja Silam" karya A. Munandar menggambarkan perjalanan emosional seseorang dalam menghadapi kehilangan, nostalgia, dan harapan.
Mengenyam Senja Silam

Dalam derap
langkah-langkah hilang harap
Kau, menyeka air mata,
menyeka duka

Sepintas lalu mengingat
kenangan yang tersesat
yang larut
dan luput

Dahulu,
dahulu sekali,
sebelum luka-luka menggali sepi
sebelum langit-langit kota mengirim pandemi.

Berbuah maniskah cerita
yang bertelut di bawah kaki mimpi?
Berterima kasihkah pelangi
pada hujan, pada senja
yang membuatnya sempurna?

2020

Analisis Puisi:
Puisi "Mengenyam Senja Silam" karya A. Munandar adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan perjalanan emosional seseorang dalam menghadapi kehilangan, nostalgia, dan harapan. Dengan penggunaan bahasa yang sederhana namun puitis, A. Munandar menyampaikan pesan yang mendalam tentang pengalaman manusia dalam menghadapi masa lalu, masa kini, dan masa depan.

Perjalanan Emosional: Puisi ini menggambarkan perjalanan emosional yang dialami oleh seseorang, yang awalnya diwarnai oleh kehilangan dan kesedihan. Namun, melalui proses menyeka air mata dan duka, penyair menciptakan gambaran tentang proses penyembuhan dan pemulihan dari rasa sakit.

Nostalgia dan Kenangan: Penyair menyampaikan tema nostalgia dan kenangan yang tersimpan dalam ingatan. Melalui penggunaan kata-kata seperti "kenangan yang tersesat" dan "dahulu sekali," A. Munandar menciptakan gambaran tentang masa lalu yang telah hilang namun tetap hadir dalam ingatan dan perasaan seseorang.

Harapan dan Refleksi: Meskipun puisi ini mencerminkan kesedihan dan kehilangan, penyair juga menyelipkan tema harapan dan refleksi terhadap kehidupan. Dengan bertanya apakah cerita yang dilalui telah berbuah manis dan apakah pelangi berterima kasih pada hujan dan senja, A. Munandar mengajak pembaca untuk merenungkan makna dan tujuan dari pengalaman hidup.

Keindahan dalam Kesederhanaan: Puisi ini juga menunjukkan keindahan dalam kesederhanaan penggunaan bahasa. Dengan penggunaan kata-kata yang ringan namun bermakna, A. Munandar berhasil menciptakan suasana yang puitis dan mendalam, menggugah emosi dan pemikiran pembaca.

Pesan dan Makna: Pesan yang disampaikan dalam puisi ini adalah tentang pentingnya menerima dan menghargai setiap pengalaman hidup, baik yang menyenangkan maupun yang menyakitkan. A. Munandar mengajak pembaca untuk memahami bahwa dalam setiap kenangan dan pengalaman terdapat pelajaran dan makna yang berharga untuk diambil.

Secara keseluruhan, puisi "Mengenyam Senja Silam" karya A. Munandar adalah sebuah karya sastra yang menggugah emosi dan pemikiran pembaca. Dengan menggambarkan perjalanan emosional seseorang dalam menghadapi kehilangan dan nostalgia, serta menyelipkan tema harapan dan refleksi, A. Munandar berhasil menciptakan puisi yang puitis dan mendalam, mengajak pembaca untuk merenungkan makna dan tujuan dari pengalaman hidup manusia.

A. Munandar
Puisi: Mengenyam Senja Silam
Karya: A. Munandar
© Sepenuhnya. All rights reserved.