Analisis Puisi:
Puisi "Senja" karya Fridolin Ukur adalah sebuah karya sastra yang merenungkan tentang makna dan perasaan yang terkait dengan senja. Dalam dua bagian yang berbeda, penyair menggambarkan pandangan umum orang tentang senja dan kemudian mengungkapkan pandangannya sendiri yang lebih mendalam dan positif.
Senja (1): Pandangan Umum tentang Senja
Pada bagian pertama, penyair menggambarkan pandangan umum tentang senja seperti yang sering diucapkan orang. Senja digambarkan sebagai periode yang resah, yang menandakan pendekatan malam. Pada tingkat visual, senja ditandai oleh perubahan warna menjadi kelabu, gelap, dan hitam. Ini menciptakan suasana penuh keraguan, galau, dan kesedihan.
Senja (2): Pandangan Pribadi tentang Senja
Bagian kedua memperlihatkan pandangan pribadi penyair tentang senja yang lebih positif dan mendalam. Penyair menggambarkan senja sebagai "kematangan dewasa" yang datang dengan pengalaman hidup. Senja bukan lagi tentang resah dan kegelisahan, melainkan tentang kedewasaan dan kesejukan. Penyair menggambarkan pengalaman hidup sebagai "lembar-lembar anyaman kenang," yang menggambarkan akumulasi kenangan dan pengalaman sepanjang perjalanan hidup.
Dalam pandangan penyair, senja juga membawa semarak keindahan yang semakin sejuk dan menghadirkan rasa bahagia seperti fajar yang datang setelahnya. Penggambaran ini menciptakan perasaan harmoni dan kebahagiaan yang menghapus batas kesepian dan kegelisahan yang terkait dengan senja.
Puisi "Senja" karya Fridolin Ukur mengajak pembaca untuk merenungkan pandangan yang beragam tentang senja. Dari pandangan umum yang resah dan galau, penyair berpindah ke pandangannya sendiri yang lebih positif dan mendalam. Puisi ini mengekspresikan pemahaman penyair tentang senja sebagai tahap kematangan dan pengalaman hidup yang menghadirkan kebahagiaan dan keindahan. Dengan demikian, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan tentang makna mendalam dalam perubahan alam dan bagaimana kita dapat merasakan keindahannya dalam perjalanan hidup kita.
Puisi: Senja
Karya: Fridolin Ukur
Catatan:
- Fridolin Ukur lahir di Tamiang Layang, Kalimantan Tengah, pada tanggal 5 April 1930.
- Fridolin Ukur meninggal di Jakarta, pada tanggal 26 Juni 2003 (pada umur 73 tahun).