Puisi: Bahasa Indonesia (Karya J. E. Tatengkeng)

Puisi "Bahasa Indonesia" karya J. E. Tatengkeng adalah ungkapan cinta dan penghormatan yang mendalam terhadap bahasa Indonesia sebagai ....
Bahasa Indonesia

.... geef mij taal om lief te hebben
- Lod. v. Deyssel


    Adapun banyak orang yang menghina-hinakan engkau.
Kata mereka, engkau "barang buatan!"
    Adalah banyak orang, yang menertawakan engkau.
Kata mereka, rupamu buruk sekali!
    Adalah banyak orang, yang membenci engkau. Kata mereka, engkau kasar, biadab, kurang ajar!
    Adalah banyak orang, yang menyumpahi engkau masuk ke neraka. Kata mereka, engkau orang berdosa, pelawan, memperkosa hukum dan adat.
    Berapakah nama makian orang lemparkan di atas kepalamu?
    Biarlah, biarlah! Biarlah mereka berbuat begitu!
    Aku, aku mengerti engkau!
    Siapakah akan menghina-hinakan, menertawakan, membenci seorang anak, kalau ia tidak dalam segalanya menginjak bekas
kaki bapanya?
    Siapakah akan memaki seorang anak, kalau lagu dan bentuk nyanyiannya berlainan dengan yang biasa dinyanyi oleh nenek moyangnya?
    Siapakah, siapakah?
    Aku tidak, sungguh tidak!!
    Pandanglah ke dalam mataku! Kalau ia cemerlang karena cinta dan kasih, ia cemerlang oleh dan untuk engkau, o bahasaku!
    Rasakanlah ketokan jantungku! Kalau ia mengombak dan menggelombang karena cinta dan kasih, ketahuilah o bahasaku, ia mengombak dan menggelombang oleh dan untuk engkau!
    Bahasaku, Bahasa Indonesia!
Di mana ada daun melambai-lambai di tanah airku, dia melambai kesukacitaan akan engkau!
    Di mana ada cahaya mengerling di pecahan ombak di lautan tanah airku, dia mengerlingkan kerinduan hati akan engkau!
    Hiduplah engkau, Bahasaku!
    Ketahuilah, aku jatuh cinta padamu! Gadisku, gadisku, kulihat engkau menegak dalam kecantikanmu dalam tuangan sinar cemerlang! Darahku menggetar-gentar dalam tubuhku, ya, ya, sungguh aku jatuh cinta padamu!
    Biarlah mereka menyalak-nyalak.
    Biarlah mereka meraung-raung dukacitanya akan awalan yang salah tempatnya dan akhirnya tersesat jalannya!
    Biarlah mereka menangis akan bentukmu yang tak sejalan dengan garis dan lembah gramatika di dalam kotaknya!
    Cintaku padamu tak akan berkurang! Malahan dia akan bertambah, berganda, karena, o, kucinta engkau, karena, o, kucinta, kurindu, kusuka hidup!


Oktober, 1935

Analisis Puisi:
Puisi "Bahasa Indonesia" karya J. E. Tatengkeng adalah pernyataan cinta dan penghormatan yang mendalam terhadap bahasa Indonesia.

Cinta Terhadap Bahasa: Puisi ini terutama adalah pernyataan cinta yang mendalam terhadap bahasa Indonesia. Penyair mencirikan bahasa sebagai "gadisku" yang indah, menggambarkannya sebagai sesuatu yang menegak dalam kecantikannya. Ini mengungkapkan pemahaman bahwa bahasa adalah bagian dari identitas dan warisan budaya yang perlu dihormati dan dicintai.

Reaksi Terhadap Kritik: Puisi ini menangani kritik dan penghinaan yang mungkin ditujukan kepada bahasa Indonesia. Penyair mengakui bahwa banyak orang mungkin mencemooh bahasa tersebut sebagai "barang buatan," "kasar," atau "kurang ajar." Namun, penyair menunjukkan bahwa cinta dan penghargaannya terhadap bahasa Indonesia tidak akan berkurang meskipun bahasa itu dicerca.

Bahasa Sebagai Identitas: Penyair menegaskan bahwa bahasa adalah bagian penting dari identitas seseorang. Penyair merenungkan bagaimana seorang anak dapat digugat atau dimaki jika bahasa atau lagu yang dia gunakan berbeda dengan yang digunakan oleh nenek moyangnya. Ini adalah pengingat akan pentingnya menjaga dan memahami akar budaya dan bahasa kita.

Kebahagiaan dan Kemerdekaan: Puisi ini menyatakan bahwa bahasa Indonesia adalah sumber kebahagiaan dan kemerdekaan. Penyair menggambarkan bahwa bahasa ini melambai-lambai di tanah air, menghadirkan sukacita dan keindahan. Bahasa juga diyakini sebagai cara untuk memahami dan menyatakan cinta serta kerinduan.

Toleransi Terhadap Kritik: Walaupun ada kritik dan penghinaan terhadap bahasa Indonesia, penyair mengekspresikan sikap yang toleran terhadap pandangan orang lain. Penyair membiarkan mereka "menyalak-nyalak" dan "meraung-raung" tentang bahasa Indonesia tanpa kehilangan cintanya.

Puisi "Bahasa Indonesia" adalah ungkapan cinta dan penghormatan yang mendalam terhadap bahasa Indonesia sebagai bagian penting dari identitas budaya dan sumber kebahagiaan dan kemerdekaan. Puisi ini juga menunjukkan sikap toleran terhadap kritik terhadap bahasa, tetapi dalam semua situasi, cinta terhadap bahasa tetap kuat dan tak tergoyahkan.

Puisi: Bahasa Indonesia
Puisi: Bahasa Indonesia
Karya: J. E. Tatengkeng

Biodata J. E. Tatengkeng:
  • J. E. Tatengkeng (Jan Engelbert Tatengkeng) adalah salah satu penyair Angkatan Pujangga Baru. Nama panggilan sehari-harinya adalah Om Jan.
  • J. E. Tatengkeng lahir di Kolongan, Sangihe, Sulawesi Utara, 19 Oktober 1907.
  • J. E. Tatengkeng meninggal dunia di Makassar, 6 Maret 1968 (pada umur 60 tahun).
© Sepenuhnya. All rights reserved.