Puisi: Bulan Merah (Karya Sugiarta Sriwibawa)
Puisi: Bulan Merah
Karya: Sugiarta Sriwibawa
Bulan Merah
Benar engkaulah itu
Menjenguk-jenguk lurung sore
Layup hari kian waswas semata
Bersarang di lembah suara hiba
Tetes dalam-dalam menelap mengidap
Ya, engkaulah itu
Yang menyahutku, yang mencariku
Telah kuseru matahari
Meremas hariku luluh pelahan
Suar-suar lewat matamu
Padam timbul pulasnya
Dan ah, betapa rupa wajah menunggu
Kian samar terawang yang ungu
Sebuah kursi untukmu, duduklah menjenguk
Yang lengang pasti sosok tubuh dambaku
Pulang terbendung disungsung gelora muara
Akankah sebentar terjun tajam di lurah malam?
Engkaukah ini yang membenarkan wahyu angan
Mendengar kembara dari pedih kesabaran
Hinggap-hinggap lembut di bulu-bulu telinga
Ketika kautatap mulut bisu selama
Telah kurasa, telah kukira begini kisah tinggal sehari
Lagu yang gemetar karena mengkhianat ilham sendiri
Ah, siapakah di depanku ini yang menegar alisnya
Mendengar nafsu yang terbunuh
Dengan tangannya tergenggam kaku
Pasti, pasti engkaulah ini
Yang sunyi menjenguk, kemudian debar merunduk
Meregang-regang nafas, menguapkan biru malam
Akankah kugali kupendam dalam
Kapan bulan terbit, bulat merah bagai kepi durhaka.
Puisi: Bulan Merah
Karya: Sugiarta Sriwibawa
Biodata Sugiarta Sriwibawa:
- Sugiarta Sriwibawa lahir di Surakarta, pada tanggal 31 Maret 1932.