Puisi: Dalam Kabut Hitam (Karya Leon Agusta)

Puisi "Dalam Kabut Hitam" menyelidiki kondisi kegelisahan dan pencarian makna manusia dalam menghadapi kegelapan dan ketidakpastian kehidupan.
Dalam Kabut Hitam
: Soe Hok Gie

Malam-malam gemetar. Jauh-jauh renungan luluh
Dari gelanggang menggigil suara memanggil
Laksanakanlah renungan. Tanggungjawab keyakinan

Kemudian pagi
Bergumul dalam kabut bergumpal-gumpal
Dan harap mengapung ke langit jauh
Dan keringat mengering ke bumi keras

Demikianlah gelisah telah lama menggoda
Genta terus berkelenengan. Klenengan gelisah
Gemanya mencari ketentraman yang tak jumpa
Tidak pada bumi, pada tanahair, pada hati yang indah
Juga tidak pada pikiran yang bebas dan samadi
Ketika kabut menghitam bergumpal-gumpal

Jakarta, September 1966

Sumber: Gendang Pengembara (2012)

Analisis Puisi:

Puisi "Dalam Kabut Hitam" karya Leon Agusta merupakan sebuah karya yang menyelidiki kondisi kegelisahan dan ketidakpastian manusia dalam menghadapi kehidupan. Dengan penggunaan bahasa yang kaya akan imaji dan metafora, puisi ini mengeksplorasi tema-tema seperti kegelisahan, pencarian makna, dan perjuangan manusia dalam menghadapi kegelapan dan ketidakpastian.

Kehadiran Gelisah: Puisi ini dimulai dengan gambaran malam yang gemetar dan renungan yang luluh. Ini menciptakan atmosfer kegelisahan dan kecemasan yang mendalam, di mana ada suara yang memanggil untuk melakukan renungan. Gelisah ini tercermin dalam suasana gelanggang yang menggigil.

Perjuangan Dalam Kabut Hitam: Ketika pagi tiba, pemikiran atau harapan berusaha untuk muncul dari dalam kabut hitam yang bergumpal-gumpal. Ini menggambarkan perjuangan manusia untuk mencari jalan keluar dari ketidakpastian dan kegelapan yang menghimpitnya. Namun, keringat yang mengering menunjukkan bahwa upaya tersebut tidak selalu berhasil.

Pencarian Ketentraman dan Makna: Gelisah dan kegelapan yang terus menggoda menyebabkan seseorang terus mencari ketentraman dan makna. Namun, pada akhirnya, mereka menyadari bahwa ketentraman dan makna tersebut tidak dapat ditemukan di tempat-tempat yang biasa dicari, seperti bumi, tanahair, hati yang indah, atau pikiran yang bebas.

Konfrontasi dengan Kegelapan: Puisi ini mencapai puncaknya ketika kabut hitam bergumpal-gumpal, menunjukkan konfrontasi langsung dengan kegelapan dan ketidakpastian. Ini merupakan representasi dari perjuangan batin dan spiritual seseorang dalam menghadapi tantangan dan ketidakpastian kehidupan.

Puisi "Dalam Kabut Hitam" adalah sebuah karya yang menyelidiki kondisi kegelisahan dan pencarian makna manusia dalam menghadapi kegelapan dan ketidakpastian kehidupan. Melalui penggunaan bahasa yang kaya akan imaji dan metafora, puisi ini membangun atmosfer yang menggugah dan memancing refleksi mendalam tentang perjuangan batin manusia dalam menghadapi ketidakpastian dan kegelapan.

Leon Agusta
Puisi: Dalam Kabut Hitam
Karya: Leon Agusta

Biodata Leon Agusta:
  • Leon Agusta (Ridwan Ilyas Sutan Badaro) lahir pada tanggal 5 Agustus 1938 di Sigiran, Maninjau, Sumatra Barat.
  • Leon Agusta meninggal dunia pada tanggal 10 Desember 2015 (pada umur 77) di Padang, Sumatra Barat.
  • Leon Agusta adalah salah satu Sastrawan Angkatan 70-an.
© Sepenuhnya. All rights reserved.