Puisi: Di Mana Aku Pergi (Karya Rustam Effendi)

Puisi | Di Mana Aku Pergi | Karya | Rustam Effendi | Di mana aku pergi, ah, di mana aku menoléh/ Bagaimana aku menanti/ bagaimana aku menanggung, ...
Di Mana Aku Pergi


Di mana aku pergi, ah, di mana aku menoléh.
Bagaimana aku menanti, bagaimana aku menanggung,
Bak mana aku merasai, o, bak mana mata meléléh,
Bak mana aku merenung, bak mana aku menggarung.

Biarpun aku tidur, ah, biarpun aku tertawa,
Bagaimana aku berlayar, bagaimana aku bergurau,
Tak ada aku melupa, o, tak ada engkau terlupa.
Tak lain aku pikirkan, ah, jantung hatiku engkau.

Jikalau malam hari, wah, jikalau aku sendiri
Mencucuri mata seorang, membaliki badan yang sakit.
O, sampai engkau mendera, kekasihku, mari kemari!
Lah lama aku mencinta, lah lama hatiku pahit.

Asmara, mana tangan, o, ulurkan jari yang halus.
Terimalah tangan mendamba, sambutlah cinta yang letih.
Nak lepas aku merindu, ah, nak putus rangkung yang haus.
Wah biar, biar kupeluk, ah dengan tangan menggigih.

Tiada pada aku, ah, tiada harta yang sakti.
Ke kakimu aku menangkup, menghantarkan nyawa sebuah.
Kekasih, peluk cintaku, o, percintaan menentang mati.
Sah engkau, tidak yang lain, ah, Tempat Darah Tertumpah.


Sumber: Puitika Roestam Effendi dan Percikan Permenungan (2013)

Analisis Puisi:
Beberapa hal menarik dari puisi "Di Mana Aku Pergi" karya Rustam Effendi adalah:
  1. Perenungan tentang Keberadaan: Puisi ini menggambarkan perenungan tentang keberadaan dan pencarian akan makna hidup. Penyair merenung tentang di mana ia pergi, bagaimana ia menanti, dan bagaimana ia merasakan hal-hal di sekitarnya. Puisi ini menciptakan suasana reflektif dan mengajak pembaca untuk ikut merenung tentang pertanyaan eksistensial.
  2. Ekspresi Cinta yang Mendalam: Puisi ini menyampaikan ekspresi cinta yang mendalam kepada kekasih. Penyair mengungkapkan bahwa hatinya selalu memikirkan kekasihnya dan bahwa cinta mereka tidak akan terlupa. Puisi ini menggambarkan keintiman dan ikatan emosional antara penyair dan kekasihnya.
  3. Keabadian Cinta: Puisi ini menyampaikan gagasan tentang keabadian cinta. Meskipun keadaan dapat berubah, dan meskipun penyair mungkin merasa kesepian atau terluka, cinta mereka tetap bertahan. Puisi ini mengekspresikan keinginan untuk merangkul dan menerima cinta dengan tekad yang kuat.
  4. Puisi Romantis: Puisi ini memiliki nuansa romantis yang kental. Penyair menggunakan bahasa yang indah dan imajinatif untuk menyampaikan perasaan cinta dan kerinduan. Puisi ini menciptakan suasana yang melankolis dan puitis, menggambarkan perasaan yang mendalam dan kompleks terkait dengan cinta.
Puisi "Di Mana Aku Pergi" menawarkan refleksi tentang keberadaan, menyampaikan cinta yang mendalam, menyentuh tema keabadian cinta, dan memiliki nuansa romantis yang kental. Puisi ini mengundang pembaca untuk merenung dan terhubung dengan perasaan dan pertanyaan yang diungkapkan dalam bait-bait puisi.

Rustam Effendi
Puisi: Di Mana Aku Pergi
Karya: Rustam Effendi

Biodata Roestam Effendi:
  • Rustam Effendi lahir pada tanggal 13 Mei 1903 di Padang, Sumatra Barat.
  • Rustam Effendi meninggal dunia pada tanggal 24 Mei 1979 (pada usia 76) di Jakarta.
© Sepenuhnya. All rights reserved.