Puisi: Dongeng Bocah dan Bulan (Karya Sugiarta Sriwibawa)

Puisi "Dongeng Bocah dan Bulan" memadukan imajinasi, alam, dan hubungan antara manusia dan alam. Melalui gambaran malam yang tenang, hubungan anak ...
Dongeng Bocah dan Bulan

Jatuh menggema di hati malam
Dingin ibu
Kutinggal sedang, sedang
Tidur tak berselimut
Di kamar redup, redup
Dengan jendela terbuka

Dan gorden kesah
Berkebar menggugah
Pelahan mimpinya asing
Di layup mata:
— Anakku di halaman asyik 'kan bulan

Bunyi yang jatuh
Ke malam jauh
Aku pun mimpi
Dirangkai angin mengusap
Sayup dari gunung
Jauh berlagu rayu:
— Mari tuturkan kisah
Bulan sendiri di halaman
Bagai kakek dermawan
Bertongkat panjang
Bersandar pada pagar rendah
Dan besok
Besok tuturkan pada ibumu

Sekali terasa panca indera
Gerhana dan awan dan cahaya
Pada bayangan dan tunggul tubuhku
Sendiri sepi

Pohon, rumahku
Kamar dengan jendela terbuka

Ketika fajar datang ke kamar ibu
Dia bangun sendiri dari mimpi pagi:
— Semalam anakku sungguh
Cintakan bulan.

Sala, ulangtahun 1950

Analisis Puisi:

Puisi "Dongeng Bocah dan Bulan" karya Sugiarta Sriwibawa adalah sebuah karya yang memadukan elemen-elemen alam dan imajinasi untuk menyampaikan pesan tentang keajaiban alam dan keindahan hubungan antara manusia dengan alam.

Citra Alam: Puisi ini dimulai dengan menggambarkan suasana malam yang tenang dan dingin, serta kehadiran bulan yang menggema di hati malam. Citra-citra alam seperti jendela terbuka, gorden yang berkebar, dan gunung yang jauh memberikan latar belakang yang kuat bagi cerita yang hendak diceritakan.

Imajinasi dan Dongeng: Penyair memperkenalkan unsur dongeng dengan membangkitkan imajinasi tentang bulan yang menjadi tokoh utama dalam cerita. Dongeng ini menghidupkan suasana magis dan misterius di sekitar anak yang terpesona oleh keindahan bulan.

Keterkaitan Manusia dan Alam: Melalui dongeng tentang bulan, puisi ini menyampaikan pesan tentang keterkaitan antara manusia dan alam. Anak yang terpesona oleh keindahan bulan menjadi lambang dari hubungan yang erat antara manusia dengan alam serta keajaiban yang bisa ditemukan di dalamnya.

Kesendirian dan Keterhubungan: Puisi ini juga mengeksplorasi tema kesendirian dan keterhubungan. Meskipun anak tidur sendirian di kamar yang redup, ia merasa terhubung dengan keindahan alam dan keajaiban yang ditawarkan bulan. Kesendirian itu sendiri menjadi suatu pengalaman yang bersatu dengan keajaiban alam.

Kebangkitan Pagi dan Kecintaan Anak: Dengan pembangunan cerita yang menggambarkan kecintaan anak pada bulan, puisi ini menggambarkan kebangkitan ibu yang bangun dari tidur dan menyadari kecintaan anaknya pada bulan. Ini menciptakan perasaan hangat dan kesadaran akan keindahan dan keajaiban yang ada di sekitar kita.

Puisi "Dongeng Bocah dan Bulan" adalah sebuah puisi yang memadukan imajinasi, alam, dan hubungan antara manusia dan alam. Melalui gambaran malam yang tenang, hubungan anak dengan bulan, dan kebangkitan pagi yang penuh cinta, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan keindahan alam dan keterhubungan yang ada di sekitar kita.

Puisi
Puisi: Dongeng Bocah dan Bulan
Karya: Sugiarta Sriwibawa

Biodata Sugiarta Sriwibawa:
  • Sugiarta Sriwibawa lahir di Surakarta, pada tanggal 31 Maret 1932.
© Sepenuhnya. All rights reserved.