Sumber: Gergaji (2001)
Analisis Puisi:
Puisi "Hari Berkabung" karya Slamet Sukirnanto adalah sebuah karya yang menggambarkan peristiwa tragis yang terjadi pada 12 Mei 1998 di Indonesia, yang melibatkan pembunuhan empat mahasiswa Universitas Trisakti selama protes mahasiswa yang berujung pada reformasi politik di negara tersebut.
Latar Belakang Sejarah: Puisi ini mencatat peristiwa bersejarah di Indonesia, di mana empat mahasiswa tewas tertembak saat berunjuk rasa menuntut reformasi politik. Pada saat itu, Indonesia tengah menghadapi krisis ekonomi yang serius, dan protes mahasiswa menjadi salah satu dorongan awal menuju reformasi politik.
Ekspresi Kesedihan dan Duka: Puisi ini dimulai dengan undangan untuk merenung sejenak tentang musibah dan bencana yang tidak diinginkan. Kata-kata ini menciptakan nuansa kesedihan dan duka atas peristiwa tragis tersebut.
Simbolisme Bendera dan Pita Hitam: Penggunaan pita hitam di lengan kiri dan menurunkan bendera setengah tiang adalah tanda duka yang umum dalam budaya Indonesia dan banyak negara lainnya. Ini menunjukkan penghormatan kepada para korban yang gugur.
Perbandingan antara Mahasiswa dan Pemerintah: Puisi ini menggambarkan perbandingan yang tajam antara mahasiswa yang menjadi pejuang reformasi dengan pemerintah yang menggunakan senjata untuk menekan protes. Perjuangan mahasiswa digambarkan sebagai "menggunakan mimbar dan kata-kata," sedangkan pemerintah "dihadang tameng bedil, panser, dan tank baja."
Kekuatan Suara Mahasiswa: Puisi ini menyoroti kekuatan suara mahasiswa dalam perjuangan untuk keadilan dan reformasi. Suara mereka dianggap "ampuh" dan "menakjubkan" dalam memperjuangkan perubahan.
Tantangan Masa Depan: Penyair mengajak mahasiswa untuk terus mempertahankan perjuangan mereka di masa depan. Pesan tersebut disampaikan dengan harapan bahwa "hari depan milikmu" dan "hari depan di tanganmu," mengingatkan para mahasiswa akan peran penting mereka dalam membentuk masa depan Indonesia.
Puisi "Hari Berkabung" adalah ungkapan emosi yang kuat tentang peristiwa tragis yang terjadi selama protes mahasiswa pada tahun 1998 di Indonesia. Ini adalah sebuah penghargaan bagi para korban dan menggambarkan semangat perjuangan mahasiswa dalam mengejar reformasi dan perubahan di negara mereka.
Karya: Slamet Sukirnanto
Biodata Slamet Sukirnanto:
- Slamet Sukirnanto lahir pada tanggal 3 Maret 1941 di Solo.
- Slamet Sukirnanto meninggal dunia pada tanggal 23 Agustus 2014 (pada umur 73 tahun).
- Slamet Sukirnanto adalah salah satu Sastrawan Angkatan 66.