Puisi: Kabar buat Djud (Karya Sugiarta Sriwibawa)

Puisi "Kabar buat Djud" karya Sugiarta Sriwibawa menciptakan perasaan keintiman dan pertemuan antara berbagai elemen alam, seperti matahari yang ....
Kabar buat Djud


Bening suci
ada
ruh
rumah alit
kebun
bumi
aku
gadis
kembang mekar
dari merahnya
melihat matahari
bertemu adanya
hijau
ruh dan ruh
pagi

tiada
antara kuning merah
di lintang titik kebatasan
uap kabut pagi
tiada punya musna pula

waktu
satu sore
o
begitu tuanya di musim semi
pula punya matahari
berjalan sayang
kasih rentah
jalan setapak
melingkar kebun
redup redup
punya senjanya
milik yang sedih

ah,
mimpi awan putih
cipta
sempat kudus
menyerah
pagi untuk malam
pagi untuk malam
ke kanan
kerinduan
tiada batas pula

inilah waktu
dari wangi kembangnya
bening keremajaan
pada mesra
pada mesra

begitu rumah alit
bumi dan kembang
aku
ruh dan ruh
gadis
muka itu
bumi sendiri
sekaki
setangan
selangkah
sejalan
pada mesra
ruh dan ruh


Sumber: Siasat (7 Juni 1953)

Analisis Puisi:
Puisi "Kabar buat Djud" karya Sugiarta Sriwibawa adalah sebuah karya yang sarat dengan makna dan memiliki struktur serta bahasa yang khas.

Alam dan Keindahan: Puisi ini membahas keindahan alam dengan cara yang sangat deskriptif. Ia menciptakan gambaran alam yang indah dengan kata-kata seperti "rumah alit," "kebun," "bumi," dan "kembang mekar." Gambaran ini menciptakan suasana yang damai dan tenang.

Simbolisme Warna: Warna-warna seperti merah, kuning, dan hijau digunakan dalam puisi ini untuk menciptakan gambaran yang kuat. Warna-warna ini mungkin memiliki makna simbolis yang lebih dalam, seperti merah yang mencerminkan kehidupan dan energi, kuning yang mungkin melambangkan keceriaan, dan hijau yang sering dikaitkan dengan pertumbuhan dan kesuburan.

Sirkularitas dan Waktu: Ada elemen sirkularitas dalam puisi ini yang menggambarkan perjalanan waktu dan musim. Puisi ini berbicara tentang perubahan dari pagi ke malam, dari musim semi ke musim panas, dan dari kembang yang mekar ke kembang yang layu. Hal ini mencerminkan sirkularitas alam dan siklus kehidupan.

Pertemuan dan Keintiman: Puisi ini menciptakan perasaan keintiman dan pertemuan antara berbagai elemen alam, seperti matahari yang bertemu dengan matahari lainnya, redup senja yang milik yang sedih, dan kerinduan yang tak terbatas. Ini menciptakan suasana damai dan tenang dalam puisi.

Bahasa yang Kaya: Sugiarta Sriwibawa menggunakan bahasa yang kaya dan deskriptif dalam puisi ini. Ia menggunakan kata-kata yang mendalam dan simbol-simbol alam untuk menggambarkan keindahan alam dan suasana hati yang mendalam.

Puisi "Kabar buat Djud" adalah karya yang indah yang merayakan keindahan alam dan perubahan dalam kehidupan. Ia menciptakan gambaran yang damai dan menenangkan tentang sirkularitas waktu dan keintiman dalam pertemuan berbagai elemen alam. Puisi ini menunjukkan kekuatan bahasa dalam menciptakan gambaran yang kuat dan makna yang mendalam.

Puisi: Kabar buat Djud
Puisi: Kabar buat Djud
Karya: Sugiarta Sriwibawa

Catatan:
  • Sugiarta Sriwibawa lahir di Surakarta, pada tanggal 31 Maret 1932.
© Sepenuhnya. All rights reserved.