Puisi: Malam Musim Kemarau (Karya Sugiarta Sriwibawa)

Puisi "Malam Musim Kemarau" karya Sugiarta Sriwibawa menciptakan gambaran yang kuat tentang alam dan perasaan subjek puisi, mengundang pembaca ...
Malam Musim Kemarau


Petala malam musim kemarau
Tersunggi luas sawang semesta
Tak terbilang warna bintang kudamba
Aku merunduk kehilangan nama
Untuk menyapa
Sendi kata dan siku tapak
Tak terjangkau, bimasakti
Di payung ubun
Tanpa jari langit
Tanpa getar cahya
Tanpa jejak bumi

Kamilah yang bersimpuh
Akar malam meranggas batang
Tiang tanpa bayang.


Analisis Puisi:
Puisi "Malam Musim Kemarau" karya Sugiarta Sriwibawa adalah sebuah karya sastra yang penuh dengan elemen-elemen yang mendalam dan simbolis.

Isi dan Tema: Puisi ini menciptakan gambaran tentang malam selama musim kemarau. Tema utamanya adalah perasaan kekeringan dan kekosongan, yang mencerminkan suasana musim kemarau di alam. Puisi ini juga mengungkapkan perasaan terasing dan kehilangan.

Gambaran Alam: Puisi ini menggunakan gambaran alam, terutama malam dan bintang, untuk menciptakan suasana yang kuat. Gambaran tentang malam yang luas dan kehilangan bintang-bintang menggambarkan kesunyian dan kesepian.

Pemilihan Kata: Penyair menggunakan kata-kata dengan bijak untuk menciptakan suasana yang khas. Beberapa kata seperti "sunggi," "tersunggi," dan "tanpa jejak bumi" memberikan kesan kekosongan dan ketidakpastian.

Simbolisme: Puisi ini menggunakan elemen-elemen alam, seperti bintang dan malam, sebagai simbol perasaan terasing dan kehilangan. Bintang-bintang yang tidak dapat dihitung mencerminkan ketidakpastian dan kekosongan yang dirasakan oleh subjek puisi.

Bahasa dan Gaya Puisi: Puisi ini menggunakan bahasa yang metaforis dan simbolis. Ia menciptakan gambaran-gambaran yang kuat dan puitis, memungkinkan pembaca untuk merenungkan lebih dalam makna puisi.

Makna: "Malam Musim Kemarau" adalah puisi yang mengungkapkan perasaan kesunyian, kehilangan, dan kekosongan. Ia menciptakan gambaran yang kuat tentang alam dan suasana hati yang tercermin dalam keadaan alam tersebut. Puisi ini juga mengajak pembaca untuk merenungkan arti dari perasaan-perasaan ini dalam konteks kehidupan manusia.

Puisi "Malam Musim Kemarau" karya Sugiarta Sriwibawa adalah karya sastra yang kaya akan makna dan simbolisme. Ia menciptakan gambaran yang kuat tentang alam dan perasaan subjek puisi, mengundang pembaca untuk merenungkan arti dalam perasaan kekosongan dan kehilangan.

Puisi
Puisi: Malam Musim Kemarau
Karya: Sugiarta Sriwibawa

Biodata Sugiarta Sriwibawa:
  • Sugiarta Sriwibawa lahir di Surakarta, pada tanggal 31 Maret 1932.
© Sepenuhnya. All rights reserved.