- Tema Mengembara: Puisi ini mengangkat tema mengembara sebagai representasi perjalanan hidup seseorang. Penyair merenungkan tentang tugas atau amanat yang telah diberikan kepadanya, yaitu mengembara. Mengembara dalam puisi ini dapat diartikan secara fisik maupun spiritual, sebagai perjalanan melintasi ruang dan waktu atau eksplorasi dalam diri sendiri.
- Kebangkitan Setelah Penderitaan: Puisi ini menggambarkan pengalaman pribadi yang melibatkan perpisahan, duka, dan kesedihan. Namun, pada akhirnya, penyair merasakan nafas damai dan tidur yang nikmat setelah menerima penderitaan tanpa mengeluh. Hal ini menggambarkan proses kebangkitan dan pemulihan setelah melalui masa-masa sulit.
- Pengorbanan dan Keterasingan: Puisi ini mencerminkan pengorbanan dan keterasingan yang dialami oleh penyair. Penyair merasa terlempar dan terusir dari segala dekapan, mengorbankan dirinya sendiri dalam perjalanan mengembara. Hal ini menunjukkan dedikasi dan pengabdian yang tinggi dalam menjalankan tugas atau amanatnya.
- Ruang dan Waktu: Puisi ini menggambarkan perjalanan melintasi ruang dan waktu. Penyair merenungkan tentang bagaimana perjalanan mengembara membawanya menjauh dari tempat yang akrab dan dikenalnya, menuju tempat yang belum diketahui. Hal ini menciptakan gambaran tentang eksplorasi, penjelajahan, dan perubahan yang terjadi sepanjang perjalanan.
Puisi: Mengembara
Karya: Leon Agusta
Biodata Leon Agusta:
- Leon Agusta (Ridwan Ilyas Sutan Badaro) lahir pada tanggal 5 Agustus 1938 di Sigiran, Maninjau, Sumatra Barat.
- Leon Agusta meninggal dunia pada tanggal 10 Desember 2015 (pada umur 77) di Padang, Sumatra Barat.
- Leon Agusta adalah salah satu Sastrawan Angkatan 70-an.