Analisis Puisi:
Puisi "Pengungsi-Pengungsi" karya Leon Agusta adalah sebuah karya yang sarat dengan gambaran visual yang kuat dan mendalam mengenai perjuangan, perpindahan, dan kekerasan yang dihadapi oleh para pengungsi. Dengan nada yang gelap dan penuh dengan nuansa tragis, puisi ini membangkitkan serangkaian gambaran yang menggugah perasaan pembaca.
Gambaran Perjuangan Pengungsi: Puisi ini menggambarkan kehidupan para pengungsi sebagai sebuah perjuangan yang memilukan. Mereka terpaksa meninggalkan tanah air dan tempat tinggal mereka, yang pada saat yang sama penuh bahaya dan kekerasan.
Kehidupan yang Tersesat: Penggambaran tempat tinggal yang ditinggalkan oleh pengungsi sebagai tempat yang hilang harapan, penuh bahaya dan kekacauan. Paduan gambaran langit, laut, hutan, dan binatang buas menjadi metafora dari kengerian dan keputusasaan yang melanda para pengungsi dalam perjalanan mereka.
Ketidaktahuan dan Kegelapan: Ada ketidakpastian yang kuat di sepanjang puisi, gambaran ketidakmampuan pengungsi dalam menemukan tempat yang aman, perasaan ketidakjelasan, dan peristiwa yang tak terduga. Kekacauan dan kegelapan pada beberapa bagian puisi ini memperkuat kesan ketidakpastian dalam kehidupan para pengungsi.
Puisi ini menyajikan pandangan yang sangat realistis tentang pengalaman para pengungsi dan kengerian dalam kehidupan mereka. Ia menggambarkan perjalanan penuh ketidakpastian, ketakutan, dan perjuangan tanpa akhir, memberikan penekanan pada keputusasaan yang dialami oleh orang-orang yang terpinggirkan.
Puisi: Pengungsi-Pengungsi
Karya: Leon Agusta
Biodata Leon Agusta:
- Leon Agusta (Ridwan Ilyas Sutan Badaro) lahir pada tanggal 5 Agustus 1938 di Sigiran, Maninjau, Sumatra Barat.
- Leon Agusta meninggal dunia pada tanggal 10 Desember 2015 (pada umur 77) di Padang, Sumatra Barat.
- Leon Agusta adalah salah satu Sastrawan Angkatan 70-an.