Puisi: Perjalanan Senjakala (Karya Leon Agusta)

Puisi: Perjalanan Senjakala Karya: Leon Agusta
Perjalanan Senjakala (1)


Rinduku tersesat dalam kehilangan, kenangan sebuah kota
Yang namanya kupanggil dengan nyanyian dan kata-kata cinta
Orang-orang pun menyebutnya seperti dalam nyanyianku

Padang Kota Tercinta

Angin gersang sudah lama berhembus tanpa tujuan
Debu merasuk ke kepala, khalayak jadi pelupa
Kini tak terdengar lagi panggilan nama kecintaan
Bunga-bunga runduk di bawah langit kota kesayangan
Kekasihku sudah lama tak lagi mengenal rindu


Perjalanan Senjakala (2)


Seseorang berseru dan memanggil dengan nama lain
Suaranya seperti bersabda. Khalayak terperangah
Burung-burung berhamburan bertabrakan
Kupu-kupu berlindung di bawah warna merah flamboyan
Di sebuah taman sehabis membersihkan sayapnya

Senja merayap pergi sebagaimana datangnya
Orang-orang berjalan merunduk ikut panggilan adzan
Ada yang terjerembab dan hanyut dalam sungai deritanya
Kotaku, kesayanganku. Apa kabar percintaan kita?


Perjalanan Senjakala (3)


Dari jendela gubuknya nelayan menatap hamparan samudera
Tuhan mengisyaratkan pertarungan dalam sembarang cuaca
Ikan tak punya sayap untuk terbang sendiri ke dalam dapur
Pada gulungan gelombang bergetaran pesan nenek moyang
Di dasarnya terpendam rahasia samudera yang mengerikan


Perjalanan Senjakala (4)


Memang pernah ada kisah sebuah nama
Kesempurnaan yang disucikan oleh cinta

Cinta agung diingkari
Tersebab bicara dengan bahasa bunga-bunga
Sampai waktu, ketika dingin nafsu


Perjalanan Senjakala (5)


Kata-kata terasa kian renta dalam gumam si pengembara
Dalam mata terpejam, mimpi lama beralun lebih nyata

Jejak menghilang. Alamat lama pun tak jua bersua

Berbaring menatap langit, terhampar, kota cahaya maha ajaib
Bintang-bintang berkilauan menulis nama-nama kecintaan
Bangkit dari bawah debu, mandi di kolam terangnya rembulan


Perjalanan Senjakala (6)


Di sana tertera peta
Di langit berlapis, di rumah gemintang
Tersimpan puisi kota kecintaan
Terselip dalam dendang si pengembara

Kian sepi
Kian menyanyi


Jakarta, 05/08/2009

Sumber: Gendang Pengembara (2012)

Leon Agusta
Puisi: Perjalanan Senjakala
Karya: Leon Agusta

Biodata Leon Agusta:
  • Leon Agusta (Ridwan Ilyas Sutan Badaro) lahir pada tanggal 5 Agustus 1938 di Sigiran, Maninjau, Sumatra Barat.
  • Leon Agusta meninggal dunia pada tanggal 10 Desember 2015 (pada umur 77) di Padang, Sumatra Barat.
  • Leon Agusta adalah salah satu Sastrawan Angkatan 70-an.
© Sepenuhnya. All rights reserved.