Puisi: Requiem (Karya Wing Kardjo)

Puisi: Requiem Karya: Wing Kardjo
Requiem (1)


Sejak kau bernama perempuan
dan angan-angan, suaramu tinggal sunyi,
dataran padang dengan bulan redup, merekam
misteri manusia menuju kelam kematian. Wajahmu

tubuhmu, busuk dan hancur, masalalu yang pernah
rindu perlindungan, hangat bantal kemesraan
bercumbu dengan denyaran cahaya yang
menyusuri pelupuk, kehalusan kata

yang bersalin bisu, ke mana harus
kucari wajah kebenaran, selain
dalam penyerahan?

Hidup permainan dalam kelam
permainan sungguh
mencari cahaya.


Requiem (2)


Kelam dan sinar bergumul, rasuk merasuk
dalam dunia materi, benda harum
dunia, sunyi dalam cermin pecah.
Boneka, surat tanpa alamat,

kartu bergambar, majalah hiburan, rambut,
parfum, malam bertemu malam, malam
siang tanpa batas, menyilaukan, sinar
luput dari genggaman, beriak

dan beriak atas kain kapan,
putih mengembang
langit bersih dan

sepi dari bisik-bisik gelisah, tak
tahu jemu melekat dalam
kemualan daging


Requiem (3)


Dering tilpun memanggil dan menutup sejenak
lelaki seperti sekutu dan seteru yang tak
bosan-bosannya memberi dan menagih,
mengajak dan beranjak. Malam,

siang mengaduh bisu, keluh beku menghancurkan
jangat lambat-lambat. Malam rambut hitam
dan kau makin asing dari jagat mereka
yang dulu bersarang dalam rimbun

harum taman mawarmu. Burung-burung
bernyanyi pagi dan sepi dalam cahaya
tiada cahaya, sepi tiada api, sepi

perempuan di ranjang dengan duri-duri
dan lampu layu, bayangan hari
tiada hari, api tiada api.


Sumber: Fragmen Malam, Setumpuk Soneta (1997)



Puisi Wing Kardjo
Puisi: Requiem
Karya: Wing Kardjo

Biodata Wing Kardjo:
  • Wing Kardjo Wangsaatmadja lahir pada tanggal 23 April 1937 di Garut, Jawa Barat.
  • Wing Kardjo Wangsaatmadja meninggal dunia pada tanggal 19 Maret 2002 di Jepang.
© Sepenuhnya. All rights reserved.